Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus sebanyak 101 kali pada Jumat malam (13/6/2025). Letusan disertai semburan abu dan aliran lava yang mengalir hingga sejauh 1.200 meter dari bibir kawah.
“Teramati 101 letusan dengan tinggi kolom abu 200-500 meter dan warna asap putih kelabu. Aliran lava mengalir ke sektor tenggara 1.200 meter dari bibir kawah,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, dalam keterangan resmi yang diterima infoBali, Sabtu (14/6/2025).
Stanislaus mengimbau warga, khususnya yang berada di sekitar gunung maupun para pendaki, agar tidak memasuki zona bahaya sejauh 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
“Masyarakat Desa Lamatokan, Jontona selai mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dari bagian timur puncak kawah Gunung Ile Lewotolok,” imbuhnya.
Selain di timur, potensi bahaya juga mengintai wilayah sektor barat. Warga Desa Amakaka diminta menjauhi area sektoral barat sejauh 2,5 kilometer dari pusat kawah karena risiko guguran lava.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di Puncak Gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” tandas Stanislaus.
Warga yang tinggal di kaki Gunung Ile Lewotolok juga diimbau untuk menggunakan masker pelindung mulut dan hidung, serta alat pelindung mata dan kulit guna menghindari dampak letusan.