Gubernur Bali Mendorong Program Klinik Desa Mulai Tahun 2026

Posted on

Gubernur Bali Wayan Koster mendorong pelaksanaan program klinik desa yang direncanakan mulai tahun 2026. Program ini diharapkan dapat mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di desa-desa.

Dorongan tersebut disampaikan Koster saat memberikan pidato dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Provinsi Bali 2026 di Kantor Gubernur Bali, Selasa (15/4/2025).

“Terkait kesehatan ini saya mendorong program klinik desa untuk mendekatkan pelayanan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan di desa-desa,” kata Koster.

Menurut Koster, program ini akan dilakukan secara berskala dan masif di enam kabupaten, yakni Tabanan, Jembrana, Buleleng, Bangli, Klungkung, dan Karangasem.

“Kalau Denpasar nggak perlu karena rumah sakitnya kumpul di sini semua bagus-bagus, Badung selatan cukup, utara butuh dikit,” jelasnya.

Untuk Kabupaten Gianyar, menurut Koster, juga tidak terlalu membutuhkan banyak titik layanan. Hanya beberapa wilayah seperti Payangan dan Tegalalang yang menjadi fokus.

Koster mengatakan klinik desa akan dilengkapi dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, serta tenaga administrasi dengan jumlah minimal lima orang.

“Jadi ada dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat dan tenaga administrasinya, minimal lima orang,” ucap Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.

Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali agar naik peringkat ke posisi kedua secara nasional di bawah DKI Jakarta. Saat ini, IPM Bali berada di posisi ketiga, di bawah Yogyakarta.

“Jadi Pak Bappeda, Kadis Pendidikan, Kesehatan, 2026 sudah harus bisa naik ke peringkat kedua IPM-nya, kalau indikator yang lain kita sudah jauh (di atas nasional) tapi mesti ditingkatkan lagi,” ungkapnya.