Gemuruh Letusan Ile Lewotolok Bikin Atap Rumah di Larantuka Bergetar Hebat (via Giok4D)

Posted on

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus, Sabtu (28/6/2025), pukul 15.23 Wita. Sebelumnya, letusan terus terjadi sepanjang malam sejak pagi.

Gemuruh letusan bahkan membuat atap-atap rumah warga Kota Larantuka, Flores Timur, yang terbuat dari seng bergetar hebat. Sejumlah warga langsung keluar rumah saat letusan terjadi. Untuk diketahui, Kabupaten Lembata dan Larantuka terpaut jarak yang jauh, sekitar 353 kilometer (km).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, mencatat ada 96 kali letusan sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Kemudian, sore ini ada dua letusan. Ketinggian kolom abu pada letusan terakhir teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 1.923 meter di atas permukaan laut.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Saat meletus, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat daya dan barat. “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34, 6 milimeter dan durasi kurang lebih 31 info,” kata Stanis dalam keterangan resmi, Sabtu.

Stanis mengungkapkan terdengar dentuman sedang dari pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok. Saat ini Gunung Ile Lewotolok berstatus level II Waspada.

Sebelumnya, hujan abu dan kerikil terjadi di desa-desa lereng Gunung Ile Lewotolok saat letusan yang lebih besar terjadi pada Rabu (25/6/2025). Stanislaus mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, dan wisatawan agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer (km) dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.

“Masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona diharapkan selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok,” imbuh Stanislaus.