FPTI NTB Bentuk Tim Rescue di Rinjani Seusai Keselamatan Pendaki Jadi Sorotan update oleh Giok4D

Posted on

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal membentuk tim penyelamat kebencanaan (rescue) di Gunung Rinjani. Pembentukan tim rescue itu diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi korban kecelakaan pendakian di Rinjani.

“Tim rescue ini kami bentuk untuk membangun suatu sistem keselamatan pendaki di Gunung Rinjani,” ujar Ketua FPTI NTB Hamdan Kasimdi, Kamis (3/6/2025) malam.

Hamdan menuturkan pembentukan tim rescue dilakukan untuk menjawab sorotan publik terkait sistem penyelamatan dan keselamatan pendaki di Gunung Rinjani. Terutama setelah insiden turis Brasil, Juliana Marins, yang terjatuh dan tewas saat mendaki puncak tertinggi di NTB itu.

“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah. Baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten termasuk dengan para porter, asosiasi pendaki, tour operator, juga pecinta alam, relawan, dan pastinya penduduk lokal,” terang Hamdan.

Ketua Dewan Pembina FPTI NTB Muhammad Ihwan alias Iwan Slenk ditunjuk sebagai ketua tim rescue tersebut. Ia mengakui perlunya evaluasi terkait upaya mitigasi korban kecelakaan di jalur pendakian Rinjani.

“Dari tragedi Juliana Marins, kami bersepakat memang harus ada evaluasi dalam mitigasi kecelakaan pendaki di Gunung Rinjani. Semangat pendirian tim rescue ini adalah itu,” ujar Iwan Slenk.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Iwan Slenk menjelaskan tim rescue ini akan memberikan pelatihan kepada para porter, pemandu wisata atau guide, dan warga lokal terkait sistem keselamatan pendaki di Rinjani. Menurut dia, jalur pendakian Rinjani memiliki medan terjal, berbatu, dan sulit diakses.

Selain itu, Iwan menilai proses penyelamatan biasanya juga terkendala cuaca seperti kabut tebal, hujan deras, atau longsor. Menurutnya, hanya tim rescue berpengalaman yang bisa menangani evakuasi di medan seperti ini.

“Rinjani adalah ikon pariwisata NTB. Keamanan dan keselamatan pendaki adalah salah satu indikator keberhasilan pengelolaan taman nasional,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *