Pemerintah Kota (Pemkot) Bima akan menggelar Festival Rimpu Mantika pada 24 hingga 26 April 2025. Festival bertajuk The Jewel Of Bima itu dipusatkan di Lapangan Serasuba.
“Sejauh ini persiapan Festival Rimpu Mantika sudah mencapai 90 persen,” kata Kepala Bidang Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Buana Eka Putra, kepada infoBali, Selasa, (22/4/2025).
Buana mengatakan dalam Festival Rimpu Mantika ada beberapa acara yang akan digelar. Seperti pawai rimpu dengan titik kumpul dan star di Paruga Convention Hall serta finish di Lapangan Serasuba, Sabtu (26/4/202).
“Dalam Rimpu tahun ini, ditargetkan diikuti sebanyak 70 ribu peserta,” ujar Buana.
Selain pawai Rimpu, dalam event tahunan yang masuk Kalender Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini juga ada fashion show, tari tradisional, Ntumbu Tuta, Kareku Kandei, Rawa Mbojo, Kapatu Mbojo dan Bazar Ekonomi Kreatif (Ekraf).
“Untuk menghadiri festival ini, kami sudah bersurat Menteri Pariwisata (Menpar) dan Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf),” ujarnya.
Wali Kota Bima A. Rahman mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti dan mensukseskan Festival Rimpu Mantika 2025. Baginya, Festival Rimpu sebagai momentum untuk terus melestarikan budaya yang merupakan warisan masyarakat Bima dan Dompu.
“Kami berharap dengan festival rimpu ini, pariwisata semakin maju dan ekonomi kreatif di Kota Bima semakin berkembang. Berkontribusi meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Bima,” harapnya.
Menurutnya, dalam memeriahkan pawai rimpu Pemkot Kota menyiapkan doorprize menarik dengan hadiah utama berupa lima motor dari para sponsor. Serta menyiapkan hadiah khusus bagi peserta pawai sesuai kriteria yang sudah ditentukan.
“Kami siapkan hadiah khusus berupa uang tunai dengan total Rp 105 juta bagi peserta, selain hadiah utama lima motor dan doorprize menarik lainnnya,” ujar Buana.
Ia menambahkan hadiah khusus yang disiapkan itu bagi peserta yang dinilai dari ketepatan waktu di lokasi, keamanan, kenyamanan, kekompakan kelompok saat pawai serta jumlah peserta terbanyak. Termasuk juga kesesuaian penggunaan rimpu dan sambolo sesuai pakemnya.
“Tidak hanya itu, peserta yang mengumpulkan sampah pawai rimpu berlangsung juga akan dinilai,” pungkas Wali Kota yang akrab disapa Aji Man ini.