Seorang ibu muda, Ni Putu Oka Rafintha Dewi, nyaris celaka. Dia minum cairan pembersih di restoran Ta Wan yang berada di salah satu mal di Denpasar. Padahal, dia memesan air mineral kemasan.
Pengacara korban, Eward Tobing dan Togi Silalahi, peristiwa itu bermula Oka datang bersama anaknya yang masih berusia delapan bulan untuk makan siang di restoran tersebut, Kamis (6/11/2025).
“Kejadiannya baru tadi sekitar pukul 15.16 Wita. Korban minum air yang dipesannya, karena kehausan mungkin ya, jadi buru-buru. Nggak tahunya botol minum itu bukanlah air, tapi cairan pemutih,” kata Edward, Kamis (6/11/2025).
Oka lalu memuntahkan cairan pemutih itu hingga mengenai celana anaknya yang langsung berrubah warna jadi putih. “Pas dimuntahin celana anaknya langsung putih,” sambungnya.
Hal itu lantas membuat Oka marah dan meminta pengacaranya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Selanjutnya, Oka bersama anaknya bergegas menuju ke rumah sakit untuk meminta bantuan medis karena cairan pemutih sempat ia telan.
Menurut Edward, penyelesaian dari manajemen restoran berjalan lambat karena mereka meminta menunggu hingga pekan depan.
“Kami sesalkan, pihak manajemen restoran itu tidak ada penyelesaian bahkan menunda pertemuan minggu depan dengan manajer pusat di Jogja. Mereka juga menawarkan makanan dan minuman digratiskan,” sesal Edward.
“Ini bukan masalah sepele, ini masalah nyawa. Harusnya pihak manajemen cepat merespons dan segera mengambil tindak lanjut. Masak nyawa korban hanya dibayar dengan makanan-minuman gratis? Kan itu tidak manusiawi,” cecar Edward.
Dia berencana melaporkan peristiwa ini ke Polda Bali setelah hasil visum keluar dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Denpasar. “Saat ini masih menunggu hasil visum, jika sudah keluar ya kami laporkan pihak restoran terkait UU perlindungan konsumen,” tandas Edward.
Sementara itu, Supervisor Outlet Ta Wan di Level 21 Mall Denpasar, Hartadi Sosiawan, membenarkan kejadian itu. “Iya (membenarkan), awalnya ini kan botol kosong, dari botol kosong ini diisi cairan pembersih. Nah kebetulan semalam nggak kebawa pulang oleh karyawan kami,” kata Hartadi.
Botol berisi cairan pembersih itu dibawa oleh seorang karyawati berinisial Y. Saat restoran tutup rencananya botol berisi cairan pemutih hendak dibawa Y, tapi tertinggal. Pagi harinya botol tersebut sudah ada di bagian tempat minuman.
“Pagi-paginya, nggak tahunya sudah ada di sana (tempat minum). Terus tadi ibunya (korban) pesan, kurang lebih jam setengah 2 itu sama saya. Pesen air 2, bubur 2 sama Mantau,” ungkap Hartadi yang ditemui di lokasi.
Kini pihak manajemen tengah melakukan monitoring dengan memeriksa CCTV restoran. Dia mengaku tidak tahu secara pasti siapa yang menaruh botol minuman berisi cairan pemutih.
“Saya kurang tahu, itu masih dicek di CCTV pusat,” pungkas Hartadi.






