Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengaku belum mengetahui perkembangan penulisan ulang sejarah Indonesia sudah sejauh mana. Sebab, yang menulis adalah para sejarawan yang telah dilibatkan oleh Kemenbud. Namun, dia memastikan penulisan itu rampung pada Agustus 2025.
“Update penulisan sejarah? Saya juga belum tahu, karena kan yang menulis sejarah itu sekali lagi adalah sejarawan,” kata Fadli Zon saat ditemui di acara Bali International Film Festival di The Meru Sanur, Sabtu (7/6/2025).
Yang pasti, Fadli Zon menegaskan saat ini sudah ada 113 sejarawan yang sedang melakukan penulisan, yang dibagi secara simultan.
Dia kembali menegaskan bahwa penulisan tersebut bukan dari awal. Hal yang mendasari penulisan ulang sejarah Indonesia itu adalah karena pemerintah sudah lama tidak menulis sejarah.
“Paling tidak dari yang diterbitkan oleh pemerintah itu yang terakhir itu pada era pemerintahan Pak Habibie. Jadi sudah 26 tahun yang lalu,” jelasnya.
Fadli mengatakan polemik penulisan ulang sejarah Indonesia bukan jadi ajang saling menyalahkan. Akan tetapi lebih kepada pencapaian-pencapaian pemerintah di era setiap presiden.
“Jadi sejarah ini untuk persatuan bangsa kita juga dan dari perspektif Indonesia, jadi Indonesia sentris gitu ya,” tuturnya.
Dia memastikan penulisan tersebut dapat rampung pada Agustus 2025. “Selesainya nanti bulan Agustus. Tapi kita akan ada uji publik. (Tinggal dua bulan lagi) Cukup,” tandasnya.