Mantan Kapten Timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono, memberi coaching clinic kepada ratusan pemain muda di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dimas menilai banyak pesepakbola berbakat di pelosok-pelosok, termasuk NTT, yang belum terpantau.
Menurut Dimas, belum terpantaunya pemain berbakat di pelosok-pelosok juga menghambat peluang pemain berbakat tersebut menembus Timnas. Dia pun menyebut pemain asal NTT, Yabes Roni, yang pernah bermain bersamanya di Timnas.
“Mungkin dengan adanya kegiatan seperti ini, bakat-bakat di pelosok itu bisa terlihat. Yang tidak terlihat akhirnya terlihat seperti Yabes Roni,” ujar Dimas di sela sela coaching clinic dalam Festival Sepak Bola Rakyat di Labuan Bajo, Sabtu (13/12/2025).
Dimas mengaku terkesan dengan skill hingga postur tubuh pesepakbola muda di Labuan Bajo. Ia menyebut fisik pemain-pemain muda itu seperti sudah ditempa oleh alam.
“Yang saya lihat tadi, adik-adik attitude bagus, skill, teknik juga bagus. Kegiatan seperti ini penting, harus rutin karena bakat-bakat yang di pelosok ini kadang tidak terlihat, kadang jauh dari sorotan,” ujar Dimas.
“Tinggal bagaimana caranya kita mengawal adik-adik dari usia dini sampai menjadi pemain yang bertumbuh kembang,” imbuhnya.
Dimas berharap makin banyak pesepakbola asal NTT yang bisa menembus Timnas Indonesia. Menurutnya, anak-anak muda di daerah-daerah memiliki kesempatan yang sama menjadi pesepakbola profesional.
“Bukan berarti anak-anak dari pelosok nggak bisa jadi pemain Timnas. Tinggal kesempatan,” ujar Dimas.
“Saya berharap ke depan makin banyak bakat-bakat dari NTT yang bisa terlihat yang muncul untuk membela Timnas,” pungkasnya.
“Yang saya lihat tadi, adik-adik attitude bagus, skill, teknik juga bagus. Kegiatan seperti ini penting, harus rutin karena bakat-bakat yang di pelosok ini kadang tidak terlihat, kadang jauh dari sorotan,” ujar Dimas.
“Tinggal bagaimana caranya kita mengawal adik-adik dari usia dini sampai menjadi pemain yang bertumbuh kembang,” imbuhnya.
Dimas berharap makin banyak pesepakbola asal NTT yang bisa menembus Timnas Indonesia. Menurutnya, anak-anak muda di daerah-daerah memiliki kesempatan yang sama menjadi pesepakbola profesional.
“Bukan berarti anak-anak dari pelosok nggak bisa jadi pemain Timnas. Tinggal kesempatan,” ujar Dimas.
“Saya berharap ke depan makin banyak bakat-bakat dari NTT yang bisa terlihat yang muncul untuk membela Timnas,” pungkasnya.
