I Gede Putra Arnawa, I Komang Agus Ardika, I Nengah Sugiarta, dan Putu Suardana dilaporkan atas tuduhan perusakan dan provokasi di paruman agung atau rapat penetapan Kelian Desa Adat Bugbug periode 2025-2030. Empat orang yang diduga tergabung dalam kelompok masyarakat bernama Gema Santhi itu dilaporkan ke polisi oleh Kelian Desa Adat Bugbug, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana.
“Ya, ada laporan. Tuduhan provokasi dan penghasutan,” kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, dihubungi infoBali, Selasa (23/9/2025).
Ariasandy mengatakan pelaporan itu berawal saat paruman agung digelar di wantilan atau balai Desa Adat Bugbug. Paruman itu dipimpin Arsana. Pukul 07.00 Wita, gelar paruman itu diganggu dengan kedatangan Arnawa, Ardika, Sugiarta, Suardana, dan ratusan warga lainnya.
Arnawa dan ratusan warga berdemo menolak Arsana kembali menjabat sebagai kelian desa adat. Kabarnya, kelompok warga yang dimotori Arnawa itu menolak kepemimpinan Arsana yang terlalu mengobral tanah desa adat kepada investor yang ingin berinvestasi.
“Para terlapor melakukan provokasi dan menghasut secara lisan melalui pengeras suara dengan mengatakan bahwa paruman yang diselenggarakan itu ilegal dan harus dibubarkan,” kata Ariasandy.
Ariasandy mengatakan, pelaporan itu kini sedang diselidiki. Dalam laporannya, Arsana mengklaim mengalami kerugian materi dan nonmateri. Arsana mengeklaim dirinya merugi Rp 20 juta. “Sekarang masih proses penyelidikan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, krama atau warga setempat sempat bersitegang hingga terlibat aksi saling dorong. Video kericuhan yang sempat viral di media sosial tersebut terjadi di wantilan Desa Adat Bugbug, Karangasem, Bali, Minggu (21/9/2025).
Ketegangan terjadi antara kelompok pendukung petahana dengan kelompok yang menolak incumbent sebagai Kelian Desa Adat Bugbug. Sekitar 350 personel Polres Karangasem dikerahkan untuk mengamankan situasi di Desa Adat Bugbug saat kericuhan terjadi.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Aparat keamanan juga dibantu oleh personel Brimob Polda Bali dan TNI. Diperkirakan jumlah massa dari kedua belah pihak sekitar 600-800 orang.






