Duka di Klungkung, Keluarga Pastikan Oka Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Posted on

Rumah duka I Kadek Oka, korban kapal KMP Tunu Pratama Jaya, dipenuhi keluarga besar sejak tadi pagi. Wajah mereka tampak gusar menanti kepastian kabar Oka yang disebut-sebut telah ditemukan melalui berbagai pemberitaan media.

“Tadi dihubungi kalau Oka sudah ditemukan, sekitar jam tujuh pagi. Nanti ya konfirmasinya, kami belum bisa memastikan,” salah seorang kakak korban yang enggan menyebutkan nama mengatakan kepada infoBali, Senin (7/7/2025).

Sejumlah anggota keluarga sibuk dengan ponsel di tangan. Mereka terus menghubungi keluarga yang berangkat ke Pelabuhan Ketapang, Desa Ketapang, Banyuwangi. Istri dan anak korban ikut untuk memastikan identitas jenazah.

Menurut keluarga, jenazah saat ini berada di RSUD Blambangan, Banyuwangi. Pihak keluarga juga telah diminta memastikan ciri-ciri khusus milik Oka.

“Sebenarnya sudah ditemukan sejak kemarin. Pakaiannya sama, baju biru dan celana pendek. Rambutnya beruban, ada kumis dan jenggot. Tapi, keluarga belum yakin 100 persen,” tutur Lely Eviantari, istri sepupu korban, di rumah duka di Banjar Nesa, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.

Lely menuturkan, Oka semasa hidupnya gemar bermain TikTok. Malam sebelum kejadian, sekitar pukul 22.30 Wita, Oka masih terlihat aktif di media sosial. Bahkan, ia sempat melakukan video call dengan keluarga sekitar pukul 19.00 Wita.

“Jam tujuh keluarga masih video call sama Oka. Pakainya baju biru dan celana pendek. Kan sehari buat menyeberang, jadi kemungkinan tidak berganti baju,” sambung Lely.

Di tengah suasana duka, siaran berita insiden kapal KMP Tunu Pratama Jaya tetap diputar di rumah duka. Keluarga memantau pemberitaan sambil berbincang, mengenang obrolan terakhir bersama Oka. Ia sempat bercerita soal kapal laut dan pekerjaannya sebagai sopir. Keluarga juga berandai-andai bisa mencegah keberangkatannya andai tahu akan terjadi insiden.

Tayangan kemudian menampilkan konferensi pers pencarian korban. Keluarga kompak memperhatikan ponsel yang digenggam Wayan Swastika, sepupu korban. Begitu nama I Kadek Oka disebut, Swastika memastikan, “Sudah betul teridentifikasi Oka.”

Penantian keluarga pun berakhir. Mereka kini tinggal menunggu kepulangan jenazah ke rumah duka. Aktivitas keluarga sempat terhenti total demi mengupayakan penemuan Oka, termasuk melakukan ritual ‘meluasin’ untuk memohon petunjuk pada roh leluhur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *