Dua Perahu Nelayan Rusak Dihantam Gelombang Tinggi di Karangasem | Info Giok4D

Posted on

Dua perahu nelayan di Pantai Bias Lantang, Desa Seraya Timur, Karangasem, rusak parah setelah dihantam gelombang tinggi, hari ini. Akibat insiden ini, kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Perbekel Desa Seraya Timur, I Made Pertu, menjelaskan dua perahu yang rusak merupakan milik Jro Mangku Wayan Candra dan I Made Sujana. Saat kejadian, kedua perahu sedang ditambatkan di pesisir pantai.

“Perahu yang rusak dihantam gelombang tersebut sedang ditambatkan di pesisir pantai, kerusakannya lumayan parah,” kata Pertu, Minggu (27/7/2025).

Tingginya gelombang di perairan Seraya Timur membuat sejumlah nelayan memilih tidak melaut karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Warga sekitar berupaya menyelamatkan perahu-perahu yang masih bisa diselamatkan dengan menariknya ke tempat yang lebih aman. Sementara dua perahu milik Wayan Candra dan Made Sujana hanya menyisakan puing-puing.

“Kerugian yang dialami korban berbeda-beda, untuk Made Sujana diperkirakan mencapai Rp 65 juta karena kerusakannya lebih parah. Sedangkan Wayan Candra sekitar Rp 30 juta,” jelas Pertu.

Menanggapi insiden tersebut, Pertu mengimbau nelayan agar lebih waspada sebelum melaut, terlebih saat kondisi gelombang tinggi seperti saat ini.

“Jika ombak dan gelombang tinggi besar sebaiknya menunda dulu untuk melaut,” ujar Pertu. Ia menyebutkan, kondisi ini merupakan siklus tahunan dan diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengaku belum menerima laporan resmi terkait peristiwa tersebut.

Namun, pihaknya tetap mengimbau para nelayan untuk berhati-hati menyusul potensi gelombang tinggi yang masih akan terjadi di sejumlah wilayah pesisir Karangasem.

“Kerugian yang dialami korban berbeda-beda, untuk Made Sujana diperkirakan mencapai Rp 65 juta karena kerusakannya lebih parah. Sedangkan Wayan Candra sekitar Rp 30 juta,” jelas Pertu.

Menanggapi insiden tersebut, Pertu mengimbau nelayan agar lebih waspada sebelum melaut, terlebih saat kondisi gelombang tinggi seperti saat ini.

“Jika ombak dan gelombang tinggi besar sebaiknya menunda dulu untuk melaut,” ujar Pertu. Ia menyebutkan, kondisi ini merupakan siklus tahunan dan diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengaku belum menerima laporan resmi terkait peristiwa tersebut.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Namun, pihaknya tetap mengimbau para nelayan untuk berhati-hati menyusul potensi gelombang tinggi yang masih akan terjadi di sejumlah wilayah pesisir Karangasem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *