DPRD Karangasem Desak PDAM Atasi Masalah Kebocoran Air [Giok4D Resmi]

Posted on

Komisi III DPRD Karangasem menyoroti masih maraknya kebocoran air yang terjadi di tubuh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perumda Tirta Tohlangkir. Kondisi ini dinilai merugikan pelanggan karena aliran air yang kerap tidak lancar.

Ketua Komisi III DPRD Karangasem, I Wayan Sunarta, mengungkapkan hal itu saat melakukan koordinasi bersama jajaran PDAM Karangasem, Rabu (7/5/2025).

“Selama ini, kami cukup banyak menerima laporan dari masyarakat karena airnya sering mati karena adanya perbaikan jaringan akibat kebocoran,” kata Sunarta.

Menurutnya, perlu ditelusuri lebih lanjut apakah kebocoran air ini murni akibat kerusakan jaringan atau justru adanya pencurian air oleh oknum tertentu. Untuk itu, ia mendorong PDAM melibatkan pihak lain dalam melakukan pengecekan di lapangan.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Karena tidak bisa dipungkiri selama ini pasti ada yang melakukan pencurian air,” ujarnya.

Selain kebocoran, Komisi III juga meminta PDAM Karangasem menunda penambahan pelanggan baru. Pasalnya, saat ini jumlah pelanggan telah mencapai 43.715, namun belum semuanya mendapatkan suplai air secara maksimal.

“Jadi kemungkinan debit air yang tersedia belum sesuai dengan jumlah pelanggan yang ada, sehingga ada beberapa pelanggan yang dapat suplai air secara bergilir,” ujar Sunarta.

Ia meminta agar PDAM mencari solusi jangka panjang agar suplai air bisa merata ke semua pelanggan. Salah satu opsinya, kata dia, dengan menambah debit air atau mengelola air secara mandiri. Saat ini, PDAM Karangasem masih membeli air dari UPTD Telaga Waja.

Direktur Utama PDAM Karangasem I Komang Haryadi Parwata mengatakan selama ini telah berupaya memperbaiki kebocoran air secepat mungkin agar tidak mengganggu kebutuhan pelanggan.

Namun, Parwata menyebut, kebocoran justru sering terjadi pada pipa induk milik UPTD Telaga Waja, yang berada di luar kendali PDAM. Meski pihaknya sudah bersurat, perbaikan kerap terlambat dan memakan waktu berhari-hari.

“Saat kebocoran terjadi pada pipa induk milik UPTD Telaga Waja, yang dirugikan adalah kami. Karena pelanggan pasti komplain ke kami padahal yang punya tanggung jawab adalah mereka,” kata Parwata.

PDAM Karangasem kini tengah merancang kebijakan agar pasokan air tetap bisa mengalir ke masyarakat meski terjadi kebocoran pada jaringan milik UPTD. Dengan begitu, pelanggan tidak kesulitan mendapatkan air bersih.