Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali mendesak Gubernur Bali, Wayan Koster, untuk mencegah laju pembangunan toko modern dan kios yang beroperasi selama 24 jam. Musababnya, toko modern dan kios 24 jam makin menjamur di Bali.
Anggota Fraksi Demokrat-NasDem DPRD Bali, I Gusti Ayu Mas Sumatri, mengatakan toko modern dan kios 24 jam di Pulau Dewata memperlambat percepatan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi pedesaan.
“Fraksi Demokrat-Nasdem menyarankan agar saudara Gubernur membuka ruang pembangunan pasar tradisional yang makin terdesak keberadaannya,” kata Mas Sumatri saat menyampaikan pandangan umum fraksi dalam rapat paripurna DPRD Bali di kantor Gubernur Bali, Senin (21/7/2025).
Selain itu, Mas Sumatri juga mengusulkan agar Koster membuat koperasi serba usaha yang menyediakan semua kebutuhan pokok atau sembako yang memiliki daya saing tinggi, tetapi harganya terjangkau.
“Bahkan, kalau bisa lebih murah daripada harga di toko-toko lain dengan cara menyinergikan peran Bumdes, Koperasi Merah Putih, dan BUPDA (Baga Utsaha Padruwen Desa Adat) yang saudara Gubernur canangkan,” terang mantan Bupati Karangasem itu.
Selain itu, Fraksi Demokrat-NasDem mengingatkan Koster agar memperhatikan pemerataan pembangunan di Bali. Hal itu dilakukan melalui penyebaran wisatawan ke seluruh wilayah dengan berbagai potensi yang ada.
“Seperti misalnya kenapa Dermaga Cruise di Manggis serta potensi Pelabuhan Padang Bai dan Amed kenapa tidak dilanjutkan, juga wacana pembangunan Bandara di Buleleng. Mohon penjelasannya,” ucap Mas Sumatri.