Dosen UIN Mataram Diduga Cabuli 7 Mahasiswi Sejak 2021, Ini Modusnya

Posted on

Seorang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram diduga melakukan kekerasan seksual terhadap sejumlah mahasiswi sejak tahun 2021. Kasus ini kini tengah ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB.

Perwakilan Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB Joko Jumadi mengungkapkan aksi terduga pelaku berlangsung selama empat tahun terakhir.

“Ada yang dilakukan tahun 2021, 2022, 2023, 2024 juga ada,” kata Joko saat ditemui Selasa (20/5/2025).

Korban kekerasan seksual tersebut merupakan tujuh orang mahasiswi penerima beasiswa Bidikmisi. Dugaan pencabulan dilakukan pelaku di lingkungan asrama UIN Mataram.

Menurut Joko, pelaku menjalankan aksinya dengan modus manipulasi emosional. Ia membujuk para korban untuk menganggap dirinya sebagai sosok ayah atau orang tua.

“Sehingga kemudian, dia bisa memanipulasi (korban) untuk kemudian anak-anak (mahasiswi) itu mau menuruti apa yang menjadi kemauan dari si pelaku,” ujarnya.

Pelaku disebut melakukan tindakan pencabulan berupa mencium, meraba, hingga meminta korban melakukan oral seks.

“Kejadiannya di ruang asrama. Ada yang malam hari (kejadiannya), (korban) disuruh tidur di salah satu tempat, terus melakukannya (pencabulan),” lanjutnya.

Joko menyebutkan tidak ada ancaman langsung yang dilakukan pelaku. Namun, para korban takut menolak karena posisi pelaku yang memiliki jabatan di asrama.

“Tidak ada (ancaman), lebih ke manipulasi korban. Korban juga ketakutan (beasiswa) dicabut meskipun dia (pelaku) tidak melakukan secara langsung (ancaman mencabut beasiswa bidikmisi),” kata Joko.

Kasus ini telah dilaporkan ke Ditreskrimum Polda NTB pada Selasa (20/5/2025). Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat membenarkan adanya laporan tersebut.

“Saat ini korban masih diinterogasi,” ujar Syarif saat dihubungi infoBali.

Syarif menambahkan, pihaknya belum bisa menjelaskan detail modus yang dilakukan pelaku lantaran kasus masih dalam tahap penyelidikan.

“Masih penyelidikan,” tutupnya.

infoBali telah menghubungi Kasubag Humas UIN Mataram, Sapardi, untuk mengonfirmasi kasus ini. Namun hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *