Seorang warga negara (WN) Republik Peru berinisial NSBC (42) ditangkap petugas bea cukai di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa (12/8/2025). Perempuan asing itu ditangkap petugas lantaran membawa 1,4 kilogram (kg) kokain dan 85 butir ekstasi.
“Hasil kerja sama antara Bea Cukai dan Polda Bali, berhasil mengamankan penumpang warga Peru berinisial NSBC yang mendarat di terminal kedatangan internasional pukul 23.30 Wita,” kata Dirresnarkoba Polda Bali Kombes Radiant saat konferensi pers di Mapolda Bali, Selasa (19/8/2025).
Radiant mengatakan ribuan gram kokain dan puluhan ekstasi itu disembunyikan NSBC di tubuhnya. Ada mainan dewasa yang diisi kokain yang disembunyikan NSBC di dalam kelaminnya.
Ada juga puluhan butir ekstasi yang disembunyikan di dalam pakaian dalam NSBC. Semua barang bukti itu diketahui dari gelagat NSBC yang mencurigakan seusai mendarat di terminal kedatangan internasional.
“Di dalam celana dalam (NSBC) ditemukan tiga paket berisi serbuk putih, diduga mengandung kokain,” kata Radiant.
Radiant mengatakan NSBC nekat membawa narkotika atas suruhan komplotan senegaranya bernama Pablo alias PB. Awalnya, NSBC dan Pablo berkenalan di situs gelap atau dark web.
Mereka sempat mengobrol dan membahas rencana menyelundupkan dua jenis narkotika itu ke Bali. NSBC lalu mengiyakan ajakan Pablo untuk membawa ekstasi dan kokain ke Bali dengan upah US$ 20.000 atau Rp 320 juta.
“NSBC tidak bertemu Pablo secara langsung. Ada orang suruhan Pablo yang mengirim narkobanya ke NSBC,” ungkapnya.
Setelah barang diterima, NSBC lalu terbang dari Peru, Spanyol, dan ke Bali. Radiant mengatakan, aksi NSBC menyelundupkan narkotika ke Bali sudah diatur.
Ada seorang tak dikenal yang bertindak sebagai sopir yang akan menjemput NSBC di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Orang tak dikenal itu mengirim pesan ke NSBC bahwa komunikasi akan terputus jika tidak ada tanggapan dari NSBC.
“Dari pihak yang menjemput (di Bandara Ngurah Rai) itu, mungkin curiga karena (sudah ditunggu) satu jam lebih. Dalam percakapan (NSBC) itu disampaikan, kalau saya hubungi tidak diangkat, kita putus hubungan,” katanya.
Radiant menuturkan hal itu diketahui dari percakapan NSBC dengan seseorang tak dikenal itu di ponsel NSBC. Hingga dikeler keluar bandara, NSBC masih tidak mengetahui siapa yang akan menjemputnya.
Diduga Diedarkan ke Warga Asing di Bali
Radiant mengungkap Pablo dan NSBC adalah sesama WN Peru. Dari fakta itu, dia menduga Pablo dan NSBC tergabung dalam sebuah sindikat narkoba Amerika Latin.
“Ini yang sedang kami dalami,” kata Radiant.
Soal narkotikanya, Radiant mengaku belum dapat memastikan diedarkan ke mana dan ke siapa saja. Hanya, berdasarkan beberapa kasus yang lalu, kokain dan ekstasi hanya beredar di kalangan tertentu saja.
“Kalau dilihat dari kokain, mungkin diedarkan juga ke sesama warga asing,” katanya.