Dinas Perhubungan (Dishub) Mataram akan menambah satu bus sekolah pada tahun ini. Dana pengadaan bus ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Mataram senilai Rp 700 juta.
“Tahun ini kami ada pengadaan satu bus dengan harapan nantinya bus ini bisa jadi rintisan angkutan publik di Kota Mataram,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Mataram, Zulkarwin, Minggu (18/5/2025).
Pengadaan bus ini, jelas Zulkarwin, telah melalui tahapan panjang yang direncanakan secara matang sejak beberapa tahun lalu. Dishub Mataram bahkan melakukan studi tiru ke Solo beberapa waktu lalu untuk melihat kerja angkutan publik.
“Kalau di Solo, bus Solo Trans itu agak besar (ndak bisa kami terapkan di sini). Jadi, kami coba modifikasi dengan bus ukuran sedang,” ujar Zulkarwin.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Dishub Mataram hanya bisa menganggarkan satu bus saja sebagai permulaan angkutan publik di Kota Mataram. Menurut Zulkarwin, Dishub Mataram tidak bisa membeli bus banyak tanpa melihat potensi. “Jangan sampai kesannya kita latah angkutan publik, (tetapi) ternyata (nanti) tidak jalan,” ungkapnya.
“Makanya kami rintis dahulu ini. Kami lihat animo masyarakat dan respons masyarakat dahulu biar kami bisa merencanakan secara tepat angkutan publik di Kota Mataram,” tambah Zulkarwin.
Bus yang baru akan mempunyai kapasitas tampung hingga 20 penumpang. “(Bentuknya) agak besar, agak mirip sama bus jemput anak sekolah kami, tetapi bus ini lebih besar daripada hiace,” jelas Zulkarwin.
Pengadaan satu bus ini akan diperuntukkan untuk antar jemput anak sekolah. Pasalnya, permintaan dari sekolah-sekolah di Mataram untuk antar jemput sekolah gratis kian tinggi sejak beberapa tahun terakhir.
Hingga kini, Dishub Mataram hanya memfasilitasi 10 bemo untuk jemput anak sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Mataram. Sedangkan satu bus sekolah ini untuk jemput anak sekolah di SMPN 6 Mataram.
“Dari pengadaan bus ini, kami coba untuk mengaktifkan lagi angkutan publik, cuma kan nggak bisa langsung, harus ada (angkutan) pengumpannya dari titik tinggal masyarakat ke halte yang terdekat,” jelas Zulkarwin.