Disdag NTB Temukan Harga LPG Melon Tembus Rp 45 Ribu di Sumbawa

Posted on

Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan tingginya harga liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) alias LPG melon di Kabupaten Sumbawa. Harga gas bersubsidi itu menembus Rp 45 ribu per tabung.

Kepala Dinas Perdagangan NTB Jamaluddin Malady mengatakan tingginya harga gas LPG 3 kg di Sumbawa sudah disampaikan kepada Pertamina di Kota Mataram. Menurut Jamaludin, salah satu penyebab tingginya harga has tersebut dipengaruhi biaya distribusi ke masing-masing pangkalan.

“Di Lombok normal, kami ini sudah koordinasi dengan Pertamina dan Pemkab Sumbawa. Jadi kenapa harganya tinggi karena ada kendala transportasi pengangkutan ke masing-masing pangkalan,” ujar Jamal di Lombok Barat, Senin (21/7/2025).

Menurut Jamal, untuk mengantisipasi melonjaknya harga LPG bersubsidi itu, pemerintah berharap ada pembangunan depo LPG di Sumbawa untuk mengurusi risiko keterlambatan pengangkutan dari Lombok ke Sumbawa.

“Jadi kalau bisa kapal angkutan LPG mendapatkan subsidi karena di Sumbawa tidak ada deponya masih terpaku di depo yang ada di Lombok. Mudahan ke depan ada pengusaha yang bisa membangun depo LPG supaya cepat distribusi ke masyarakat,” katanya.

Temuan tingginya harga LPG bersubsidi mencapai 100 kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET) di masing-masing pangkalan pun telah ditindaklanjuti oleh Pemkab Sumbawa dan Pemprov NTB.

Selain ditemukan harga gas mencapai Rp 45 ribu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa juga menemukan adanya dugaan LPG 3 kilogram dioplos menjadi LPG 5 kilogram yang merupakan LPG nonsubsidi.

“Ada ditemukan oleh Pemkab Sumbawa ada oplosan LPG 3 kilogram dimasukkan ke LPG 5 kilogram. Gasnya diisinya ke 5 kilogram,” kata mantan Kepala Dinas Pariwisata NTB itu.

Jamal mengatakan dampak tingginya harga gas bersubsidi tersebut juga menyebabkan jatah gas LPG untuk masyarakat miskin berkurang di Sumbawa. Jamal memastikan jatah gas LPG untuk dua kabupaten di Dompu dan Bima aman.

“Di Bima dan Dompu aman dan Lombok. Di Lombok harganya masih Rp 20 ribu sampai Rp 23 ribu,” katanya.

Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi, memastikan harga HET gas LPG bersubsidi di masing-masing pangkalan resmi di Sumbawa tetap Rp 18 ribu.

“Di level pangkalan resmi HET Rp 18 ribu. Silakan dikonfirmasi ulang di level apa dijual seharga yang ditemui,” ujar Ahad.

Dia memastikan sebanyak 674 pangkalan LPG di Sumbawa dapat dipastikan menjual LPG dengan harga yang telah ditentukan. “Jadi kemungkinan itu di level pengecer,” tandas Ahad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *