Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabanan menyoroti meningkatnya potensi penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) saat masa pancaroba. Perubahan suhu dan kelembapan yang tinggi disebut dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan Ida Bagus Surya Wira Andi juga mewanti-wanti warga terkait wabah demam berdarah dengue (DBD) menjelang musim pancaroba. Ia pun meminta warga Tabanan untuk lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Musim pancaroba adalah masa yang sangat sensitif terhadap perubahan kesehatan, terutama pada saluran pernapasan. Karena itu, masyarakat diharapkan lebih waspada dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan agar terhindar dari ISPA,” ujar Surya Wira, Selasa (21/10/2025).
Surya Wira menyebut kasus DBD di Tabanan pada Oktober 2025 mengalami penurunan signifikan dibanding awal tahun. Berdasarkan data Dinkes Tabanan, lonjakan kasus DBD di daerah itu hanya terjadi pada Januari dan Maret 2025, masing-masing sebanyak 108 kasus dan 104 kasus.
Sementara pada September tercatat hanya 12 kasus DBD. Kemudian, hingga pertengahan Oktober 2025, tidak ditemukan kasus baru di wilayah Tabanan.
Surya Wira menyebut tren penurunan kasus ini menunjukkan kesadaran masyarakat Tabanan terhadap pencegahan DBD semakin meningkat. Terutama dalam menjaga kebersihan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Kami bersyukur kasus DBD di Tabanan terus menurun. Ini menjadi hasil dari kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Namun, kami tetap mengimbau agar kewaspadaan tidak menurun, karena penyakit ini dapat muncul kembali bila lingkungan tidak dijaga dengan baik,” ujar Surya Wira.
Ia mengingatkan agar warga tetap melakukan langkah pencegahan melalui gerakan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air. Serta menabur larvasida pada tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
