Denpasar-Badung Bakal Kirim Sampah ke Bangli, Sedana Arta: Hanya Sementara

Posted on

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, buka suara soal rencana pengiriman sampah dari Denpasar dan Badung ke daerahnya. Sedana Arta mengungkapkan pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangli hanya sebagai solusi sementara selama masa transisi pembangunan fasilitas waste to energy seusai TPA Suwung ditutup.

Hal itu disampaikan Sedana Arta seusai mengikuti rapat bersama Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Bali, Wali Kota Denpasar, dan Bupati Badung di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Senin (29/12/2025).

Sedana Arta menegaskan TPA Landih disiapkan sebagai solusi jangka pendek dan bukan untuk menampung seluruh sampah dari Bali selatan. Ia menilai masih perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di Bangli mengenai rencana tersebut.

“Tentu saya juga harus melakukan sosialisasi kepada semua komponen masyarakat bagaimana sampah ini juga bisa dengan baik,” kata Sedana Arta saat ditemui para jurnalis di Kantor Gubernur Bali.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengungkapkan tujuan utama dari pengiriman sampah Denpasar dan Badung ke Bangli adalah menjaga pariwisata Bali secara keseluruhan.

“Jadi bagaimana Bali kalau ada masalah tentang pariwisatanya. Jadi bukan hanya Denpasar dan Badung yang akan terkena dampaknya, tetapi kita semua di seluruh Bali juga akan terkena dampaknya,” ujar Sedana Arta.

Meski demikian, Sedana Arta mengungkapkan rencana pengiriman sampah dari Denpasar dan Badung ke Bangli belum final. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung masih melakukan langkah-langkah strategis agar sampah dapat diselesaikan di daerah masing-masing.

“Pak Wali Kota lagi mengupayakan bagaimana sampai akhir Februari itu sudah bisa juga dikelola dengan sendiri. Badung juga langkah-langkah strategis tentang pengolahan sampah di sumber juga sudah banyak sekali dilakukan,” ucap Bupati Bangli dua periode itu.

Meski demikian, Sedana Arta tak mengelak jika TPA Bangli dapat menjadi alternatif jika masih terdapat sisa sampah. Terlebih, Sedana Arta mengklaim, TPA Bangli adalah TPA pertama di Indonesia dengan standar internasional.

Menurutnya, TPA di Desa Landih, Kecamatan Bangli, dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). TPA itu dibangun sejak 2006, rampung pada 2009, dan mulai beroperasi pada 2010. Menurutnya, kiriman sampah harian ke TPA tersebut tidak banyak karena produksi sampah di Bangli memang tidak terlalu besar.

“Kalau sehari-hari tidak banyak karena memang kapasitas produksi daripada sampah di Kabupaten Bangli kan tidak begitu besar,” tutur Sedana Arta.