Damkar Mataram Kebanjiran Laporan Nyeleneh, Potong Cincin hingga Ambil Rapor

Posted on

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menerima berbagai laporan warga yang tak biasa. Mulai dari permintaan pemotongan cincin, penangkapan tokek, hingga pengambilan rapor anak sekolah, menjadi bagian dari aduan warga yang diterima petugas.

“Aduan rata-rata masuk 10 laporan (dalam sehari), tapi justru yang ramai itu laporan (yang aneh-aneh). Misalkan minta dipotongkan cincin. Nggak hanya orang Mataram saja yang datang ke Damkar, tapi banyak juga warga Lombok Barat,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Damkar Kota Mataram Multazam, Selasa (10/6/2025).

Multazam menyebutkan, dalam sebulan, kasus permintaan potong cincin bisa terjadi lebih dari 20 kali. Selain itu, permintaan bantuan juga datang untuk menangkap hewan seperti tokek dan mengambil drone yang tersangkut di gedung sekolah.

“Ada juga permintaan untuk menangkap tokek, bahkan ada yang pernah minta ke Damkar agar mengambilkan drone yang nyangkut di gedung sekolah. Nggak hanya itu, ada juga laporan masuk ke kami anak-anak yang minta di ambilkan layang-layang yang nyangkut di atas pohon,” bebernya.

Multazam menambahkan, meski tergolong tak lazim, pihaknya tetap menanggapi laporan tersebut dengan serius.

“Kami bantu semampunya, yang mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat, kami bantu. Termasuk juga kasus-kasus yang nyeleneh ini. Biasanya yang nyeleneh itu lapor ke kami, karena di sosial media banyak yang menerima aduan-aduan unik, jadi mereka lapor ke kami juga,” ujarnya sambil tertawa.

Dari sejumlah laporan unik, ada satu aduan yang dinilai paling tak terduga oleh pihak Damkar.

“Ya, pernah ada aduan masuk ke Damkar, ada orang tua wali (murid) telepon ke kami. Dia bilang Pak kabid, bisa minta tolong (Damkar Mataram) ambilkan rapor? Bisa dibantu?” katanya.

Berdasarkan data Damkar Kota Mataram, jumlah laporan yang masuk mencapai lebih dari 50 aduan setiap bulan. Laporan didominasi oleh permintaan pemotongan cincin, disusul permintaan penyelamatan hewan seperti ular dan tokek, serta laporan kebakaran.

“Yang paling banyak aduan soal potong cincin, lalu laporan animal rescue (ular dan tokek). Kemudian disusul laporan kebakaran dan laporan warga yang unik-unik,” jelasnya.

Untuk itu, Multazam mengimbau masyarakat agar menghubungi call center jika membutuhkan bantuan.

“Silahkan laporkan aduannya di call center 0370-645872 atau 113,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *