Sebuah kisah nyata dari China membuktikan bahwa cinta bisa tumbuh dari situasi paling tak terduga. Itulah yang dialami Wang Xiao dan Yu Jianping, dua pasien sakit parah yang awalnya hanya ingin saling membantu bertahan hidup, namun justru menemukan arti cinta sesungguhnya.
Melansir siliconartists, Kamis (30/10/2025), Wang Xiao, perempuan 24 tahun asal Provinsi Shaanxi, hidupnya berubah total setelah didiagnosis uremia atau gagal ginjal tahap akhir. Dokter mengatakan, tanpa transplantasi ginjal, usianya mungkin hanya tersisa setahun.
Karena tak ada donor yang cocok di keluarganya, Wang mengambil langkah tak biasa. Ia menulis iklan di grup pasien kanker, mencari pria yang bersedia menikah dengannya dan mendonorkan ginjalnya setelah meninggal.
“Saya akan merawatmu sebaik mungkin. Maaf, saya hanya ingin hidup,” tulis Wang.
Tak lama kemudian, seorang pria bernama Yu Jianping, 27 tahun, menjawab iklan itu. Yu menderita kanker tulang sumsum (myeloma) yang sudah kambuh berkali-kali. Meski hidupnya penuh perjuangan, darahnya cocok dengan Wang.
Mereka sepakat menikah secara sederhana pada 2013, dengan perjanjian bahwa Wang akan merawat Yu sampai akhir hayatnya, dan setelah itu, ia akan menerima ginjalnya.
Namun takdir berkata lain. Dari hubungan yang semula didasari kebutuhan, tumbuh kasih sayang yang tulus. Wang menemani Yu menjalani perawatan, sementara Yu berusaha membuat Wang tersenyum setiap hari. Ia memasakkan sup untuknya, dan Wang membalas dengan menjual bunga di pinggir jalan demi mengumpulkan uang untuk biaya transplantasi Yu.
Wang menulis kisah mereka di setiap buket bunga yang dijual. Banyak orang tersentuh dan ikut membantu. Dari sana, Wang berhasil mengumpulkan 500.000 yuan (sekitar Rp 1,1 miliar) untuk operasi Yu. Kondisi Yu pun membaik, dan kesehatan Wang ikut stabil. Dokter bahkan mengatakan Wang mungkin tak lagi membutuhkan transplantasi ginjal.
Pada Februari 2015, pasangan ini menggelar pesta pernikahan kecil, bukan lagi karena perjanjian, melainkan karena cinta. Kini, mereka hidup bahagia dan mengelola toko bunga di Xi’an, Provinsi Shaanxi.
Kisah nyata mereka kembali mencuri perhatian publik setelah diangkat menjadi film ‘Viva La Vida’ yang tayang di Tiongkok pada 2024 dan meraih kesuksesan besar. Banyak penonton menyebut kisah Wang dan Yu sebagai “keajaiban cinta yang lahir dari keputusasaan”.
Artikel ini telah tayang di siliconartists. Baca selengkapnya

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Namun takdir berkata lain. Dari hubungan yang semula didasari kebutuhan, tumbuh kasih sayang yang tulus. Wang menemani Yu menjalani perawatan, sementara Yu berusaha membuat Wang tersenyum setiap hari. Ia memasakkan sup untuknya, dan Wang membalas dengan menjual bunga di pinggir jalan demi mengumpulkan uang untuk biaya transplantasi Yu.
Wang menulis kisah mereka di setiap buket bunga yang dijual. Banyak orang tersentuh dan ikut membantu. Dari sana, Wang berhasil mengumpulkan 500.000 yuan (sekitar Rp 1,1 miliar) untuk operasi Yu. Kondisi Yu pun membaik, dan kesehatan Wang ikut stabil. Dokter bahkan mengatakan Wang mungkin tak lagi membutuhkan transplantasi ginjal.
Pada Februari 2015, pasangan ini menggelar pesta pernikahan kecil, bukan lagi karena perjanjian, melainkan karena cinta. Kini, mereka hidup bahagia dan mengelola toko bunga di Xi’an, Provinsi Shaanxi.
Kisah nyata mereka kembali mencuri perhatian publik setelah diangkat menjadi film ‘Viva La Vida’ yang tayang di Tiongkok pada 2024 dan meraih kesuksesan besar. Banyak penonton menyebut kisah Wang dan Yu sebagai “keajaiban cinta yang lahir dari keputusasaan”.
Artikel ini telah tayang di siliconartists. Baca selengkapnya






