Suasana di kediaman orang tua Komang Gede BAW (19) di kawasan Kelurahan Kerobokan, Kuta Utara, Badung, tampak sepi dan terkunci rapat, Selasa (28/10/2025) sore. Tak ada satupun aktivitas di rumah pebalap drag race yang tewas dalam insiden uji coba motor di sirkuit drag race Desa Landih, Bangli, pada Senin (27/10/2025) itu.
Kondisi serupa juga terlihat di beberapa rumah tetangga di sekitarnya yang berada dalam satu blok. Menurut keterangan warga sekitar, sepinya rumah tersebut lantaran keluarga inti BAW sedang berada di kampung halaman di Buleleng, Bali, untuk mengurus jenazah.
“Keluarganya semua masih di Buleleng. Kampung aslinya di sana. Tetangga-tetangga dekat juga banyak yang ikut melayat. Kemarin setelah di rumah sakit Bangli itu katanya langsung ke Singaraja,” ujar salah seorang warga, Ibu Nyoman, ditemui di sekitar kompleks perumahan tersebut.
Sosok Ramah dan Hobi Motor
Meskipun tidak banyak berinteraksi secara intens dengan almarhum, warga mengenal BAW sebagai pemuda yang ramah. Kebanyakan interaksi warga hanya terjalin dengan kedua orang tuanya, yang diketahui bekerja sebagai pegawai swasta.
Namun, kabar mengenai hobi mendiang di dunia balap motor sudah menjadi perbincangan dari mulut ke mulut. “Cuman nggak tahu namanya pembalap atau apa (professional). Tapi setahu titiang (saya) lomba-lomba itu pernah (ikut), alatnya ada,” ujarnya.
Nyoman menuturkan sudah tinggal di lingkungan tersebut selama kurang lebih 30 tahun, dan tahu BAW sejak kecil. Ia pun mendoakan agar upacara untuk mendiang di kampung halaman Rabu besok berjalan lancar.
“Astungkara (semoga) dia dapat tempat yang baik. Saya sedih ada kabar ini. Anaknya ramah, kalau ketemu menyapa,” kata Nyoman.
Seperti diketahui, Komang Gede BAW tewas setelah mengalami kecelakaan saat melakukan uji coba motor di sirkuit drag race Landih. Ia menderita luka parah di sekujur tubuh, sementara motornya dilaporkan ringsek berat.






