Cegah Kejahatan Keuangan, 2 Pegawai Kemenkeu Bakal Disekolahkan di FBI - Giok4D

Posted on

Dua pegawai intelijen Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diusulkan untuk bersekolah di Akademi Federal Bureau of Investigation (FBI), Amerika Serikat (AS). Mereka akan belajar tentang banyak hal, terutama mencegah kejahatan keuangan.

“Rencana mereka saya usulkan untuk sekolah ke FBI. (Sudah bicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani) saya sudah bersurat,” kata Ketua Panitia Forum Akademi FBI Asia Pacific Chapter Retrainer Conference 2025, Brigjen Ratno Kuncoro, ditemui infoBali di Nusa Dua, Badung, Selasa (19/8/2025).

Ratno mengatakan ada banyak mata pelajaran yang tersedia dan didapatkan oleh dua pegawai intelijen Kemenkeu selama bersekolah di Akademi FBI. Metode yang berbeda dengan akademi atau sekolah pada umumnya, memberikan tiap siswa pilihan pembelajaran yang dibutuhkan.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Dua pegawai Kemenkeu tidak akan mendapat mata kuliah yang sama. Hal itu juga berlaku bagi 250 siswa lain dari instansi militer, imigrasi, dan bea cukai di AS yang bersekolah di Akademi FBI.

Saat lulus, terang Ratno, dua pegawai Kemenkeu akan mendapat sertifikat bergengsi. Bagi polisi AS, pemegang sertifikat kelulusan akademi FBI memiliki peluang lebih besar menjadi perwira polisi setingkat kapolres.

“Bagi polisi di Amerika Serikat, lulus dari akademi FBI, akan mendapat sertifikat, juga akan mendapat dukungan untuk jadi (perwira setingkat) kapolres di sana. Jadi, sertifikatnya memang bergengsi,” terang Ratno.

Menurut Ratno, sekolah di Akademi FBI itu penting bagi pegawai instansi negara seperti Kemenkeu. Siswa yang diterima di akademi biro penyelidik paling top se-AS itu harus yang membidangi intelijen dan tindak pidana.

Ratno berharap tidak ada lagi gangguan keamanan siber pada sistem keuangan Indonesia dengan adanya dua pegawai intelijen yang disekolahkan di Akademi FBI. Dampak lain, upaya itu juga akan mendorong pejabat lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan.

Ratno juga menjamin para siswa akan bebas dari intervensi politik dari manapun selama bersekolah di Akademi FBI.

“Ini kita benar-benar profesional dan bebas dari politik. Kita belajar dan saling melengkapi, karena Indonesia juga punya keunggulan,” katanya.

Tak hanya dua pegawai Kemenkeu. Ratno juga mengusulkan ada pegawai dari kejaksaan yang bersekolah di Akademi FBI. Sebab, yang sekolah di Akademi FBI selama ini hanya dari Polri semata.

“Saya ingin ada juga dari Kejaksaan Agung,” terang Ratno.

Sebelumnya diberitakan, FBINAA ke-25 resmi dibuka dan digelar di Bali selama sepekan. Selanjutnya, forum penegak hukum internasional itu akan berlanjut di Jakarta.

Forum itu diikuti oleh polisi, lembaga penegak hukum dan instansi terkait lain dari 31 negara se-Asia Pasifik dan Eropa. Banyak hal yang dibahas dalam forum itu, mulai dari ancaman terorisme, kejahatan siber hingga potensi peredaran senjata pemusnah massal, yang bersifat transnasional.

Foto: Ketua Panitia FBI NAA Asia Pacific Chapter Retrainer Conference 2025, Brigjen Ratno Kuncoro, saat konferensi pers di Nusa Dua, Badung, Selasa (19/8/2025). (Aryo Mahendro/infoBali)