Canggu Makin Macet, tapi Turis-turis Asing Tetap Suka update oleh Giok4D

Posted on

Kawasan wisata Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, masih menguasai pasar turis asing untuk sektoral akomodasi vila di Pulau Dewata. Bali Villa Association (BVA) mencatat tingkat keterisian kamar vila-vila di Canggu mencapai rata-rata 70-75 persen saat ini. Turis-turis asing masih menyukai Canggu, meski masalah kemacetan belum teratasi.

“Badung masih menjadi barometer, terutama Canggu. Selain Canggu, Seminyak dan Pecatu juga masih tinggi di sana dengan dominasi wisatawan asing,” kata Ketua BVA, Putu Gede Hendrawan, Rabu (21/5/2025).

Hendrawan menjelaskan okupansi vila di Bali secara umum tergolong masih stabil. Menurutnya, vila-vlla di Canggu selalu penuh karena didukung dengan banyaknya pembangunan destinasi baru di kawasan itu.

Hendrawan membeberkan beragam masalah yang terjadi di Canggu, termasuk kemacetan, tidak memengaruhi kunjungan turis asing. Bahkan, mereka senang berlama-lama menginap di Canggu.

“Turis seakan tak peduli dengan apapun masalah yang ada di sana, terutama soal traffic (lalu lintas). Prediksi karena Canggu sekarang masih naik daun, dan turis sekarang ingin dapat experience lain,” tutur pria yang akrab disapa Jro Hendrawan ini.

Ia juga menyoroti terjadinya pergeseran lama menginap turis-turis asing di Bali dari yang dulunya di Kuta, Legian, Seminyak, bergeser ke utara seperti Kerobokan dan Canggu. Kata Hendra, lama tinggal turis di Canggu bisa berkisar 4-6 hari, berbeda dengan daerah lain yang rata-rata 2-3 malam saja.

“Keluarga ada beberapa, grup-grup kecil dan yang paling banyak itu couple (pasangan). Minimal 4-5 hari tinggal di vila, satu harinya dipakai untuk persiapan ke airport, lalu balik kembali ke negaranya,” sambung Jro Hendra.

Menurutnya, para pelaku usaha vila di Bali sedang bersiap menyambut liburan musim panas di luar negeri dan momen libur sekolah, beberapa waktu dekat ini. Tingkat kunjungan diprediksi mulai meningkat sejak Juli, atau Agustus hingga September dengan pasar 60 persen turis asing.

“Australia masih menjadi pasar utama Bali. Disusul India dan beberapa negara di Asia. Saatnya nanti, berdasarkan pengalaman sebelumnya, kunjungan bisa mencapai 80 persen minimal di liburan musim panas,” pungkas Hendra.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *