Camilan Kukus dan Rebusan Jadi Favorit Emak-emak hingga Gen Z di Mataram

Posted on

Camilan dengan menu rebus-rebusan dan kukusan tengah ngetren di kalangan emak-emak hingga Generasi (Gen) Z di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah titik jalan di Mataram ramai dengan lapak-lapak penjual camilan kukus dan rebus-rebusan.

Aprilia, salah satu warga Mataram, mengatakan camilan kukus dan rebus-rebusan memang lagi ngetren di berbagai daerah. Menurutnya, camilan ini ngetren karena fenomena fear of missing out (FOMO).

“Meskipun ini FOMO, tetapi ini FOMO sehat sih. Daripada nyemil ciki, lebih baik nyemil kukus-kukusan gini,” kata Aprilia saat ditemui seusai membeli sarapan kukusan di Jalan Majapahit, Mataram, Minggu (16/11/2025).

Menurut Aprilia, sarapan serba rebus dan kukusan terbilang murah meriah.

“Dahulu saya pikir makanan sehat itu mahal, tetapi sekotak kukusan ini saja hanya Rp 12 ribu saja. Sudah dapat telur rebus, pare, kentang, ubi ungu, ubi putih, sama pisang rebus. Murah banget,” ujarnya kepada infoBali.

Nabila, salah seorang warga Mataram, mengaku kerap membeli camilan kukus-kukusan. Selain murah meriah, varian makanannya pun sangat beragam.

“Setiap pagi, pasti ke sini dahulu, beli telur, ubi ungu, kentang, ayam sama tempe, buat bekal di kantor. Udah langganan deh, murah, tetapi sehat. Sejak rutin sarapan ini, badan lebih ringan, berat badan pun turun,” tutur Nabila sambil tertawa.

Aryo, salah seorang warga Mataram lain, mengatakan gaya hidupnya perlahan berubah sejak rutin memberi sarapan kukus-kukusan.

“Kalau di kantor bisa sarapan mi goreng atau bakso, eh sekarang malah rutin sarapan kukus-kukusan. Badan jadi lebih segar. Awalnya FOMO, tetapi makin ke sini, kok enak dan nyaman, eh jadi kecanduan makanan-makanan kukusan,” ujar Aryo.

Annisa Jasmin, seorang pemilik usaha kukus-kukusan di Jalan Majapahit, Mataram, mengungkapkan bisnis sarapan rebus dan kukus-kukusan kian diminati masyarakat.

“Kami baru buka April tahun ini, pas awal-awal buka pangsa pasarnya ke ibu-ibu sampai bapak-bapak. Tetapi, setelah saya kontenin, pasarnya makin meluas, hampir 30 persen itu Gen Z yang datang beli kukus-kukusan di sini,” tutur Annisa.

Lapak kukusan milik Annisa mulai buka sejak pukul 06.00 Wita sampai 09.00 Wita. Lapak Annisa ramai didatangi sama pekerja kantoran saat hari kerja.

“Soalnya kami jualan di dekat perkantoran. Biasanya sebelum jam 09.00 Wita sudah ludes,” ucap Annisa.

“Start dari Rp 1.000 sampai Rp 5.000. Ada kukus-kukusan, salad, buah potong, jus sampai jamu rempah,” sambung Annisa.