Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dijadwalkan menggelar kongres pada Juli 2025 untuk memilih ketua umum (ketum) baru. Sejumlah nama mulai mencuat sebagai calon pengganti Kaesang Pangarep.
Ketua Umum PSI saat ini, Kaesang Pangarep, menyebut kongres akan dilaksanakan di Kota Solo. “(Kongres jadi di Solo?) Insyaallah, nanti kami tinggal ngikut teman-teman dari teman-teman Solo, persiapan sih insyaallah besok (hari ini),” katanya saat ditemui di Loji Gandrung, Sabtu (12/4/2025), dilansir infoNews.
Kaesang menyebut alasan pemilihan lokasi Kongres karena dekat dengan rumahnya. Ia juga mengungkapkan bahwa jadwal kongres yang semula direncanakan pada Mei, diundur ke Juli.
“(Alasan kongres di Solo?) Cedak omah, he-he-he…. Kemarin rencana (kongres) Mei, tapi kayaknya akan mundur ke Juli,” bebernya.
Kasang akan melakukan konsolidasi ke daerah-daerah sebelum Kongres PSI yang pertama. Menurutnya, pemilihan Ketua Umum PSI akan dilakukan secara terbuka.
“Iya, semuanya mengenai itu. Harapannya, lancar semua, sehat kadernya. Boleh semuanya, boleh (daftar Ketum PSI),” bebernya.
“Nanti akan dikeluarkan (kriteria) oleh tim yang akan mengeluarkan. Iya, one man, one vote,” tuturnya.
Mencuat Nama-nama Calon Ketum PSI
Sejumlah nama mulai menguat sebagai calon ketua umum PSI. Bursa terbaru calon ketua umum PSI mengerucut pada empat nama lain, yakni Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Ketum PSI saat ini Kaesang Pangarep, Juru Bicara PSI Agus Herlambang, dan Anggota Dewan Pembina PSI Isyana Bagoes Oka.
“Kalau kemarin kan ada beberapa nama ya. Dari (DPW PSI) DKI Jakarta mengusulkan nama Pak Jokowi, kemudian dari Jawa Barat mengusulkan dua nama, Mas Kaesang, dan Bro Agus. Lalu dari Bali kemarin ada yang mengusulkan nama saya,” tutur Isyana Bagoes Oka saat ditemui di kantor Kemendukbangga, Jakarta Timur, Senin (19/5/2025).
Isyana mengatakan masih akan melihat berbagai gerakan DPW PSI di daerah lain. Hal itu dilakukan karena waktu pendaftaran masih berlangsung hingga akhir Mei.
“Nah, dari sini nanti kami akan lihat lagi dinamika-dinamikanya seperti apa, dari DPW-DPW lain seperti apa. Karena ini kan baru, baru berapa ya, berarti baru 1, 2, 3
DPW yang menyampaikan suaranya. Waktu pendaftaran juga, kalau nggak salah, masih sampai akhir Mei,” tutur Isyana.
Menurut Isyana, yang paling penting dari pemilihan caketum PSI adalah sistem one man one vote. Sistem itu memungkinkan setiap anggota memiliki suara, dan karena itu PSI masih melihat prosesnya.
“Karena yang paling penting saat ini adalah bahwa di PSI nantinya setiap anggota akan punya suara. Tentunya akan ada persyaratan-persyaratan untuk bisa maju.
Kami ikuti bagaimana prosesnya dan kita lihat nanti seperti apa,” ujar Isyana.
Isyana sendiri menyampaikan terima kasih atas kepercayaan DPW PSI Bali yang mendorongnya menjadi caketum PSI. Namun, ia belum bisa memastikan apakah dirinya akan mendaftarkan diri menjadi caketum.
“Kalau saya sendiri, saya berterima kasih atas apa yang disampaikan. Itu kan berarti kepercayaan ya. Tapi ya, kita lihat dulu lah prosesnya,” kata Isyana.
Jokowi Kalkulasi Peluang
Jokowi, salah satu nama yang mencuat akan menjadi calon Ketum PSI pun sudah pernah buka suara. Dia mengaku masih melakukan kalkulasi atas peluang tersebut.
“Iya, masih, masih dalam kalkulasi. Jangan sampai, kalau saya mendaftar, nanti saya kalah,” kata Jokowi dilansir infoJateng, Rabu (14/5/2025).
Meski begitu, Jokowi mengaku belum ikut pendaftaran calon Ketua Umum PSI. Menurutnya, pemilihan ketua umum masih panjang.
“Belum (mendaftar) kan masih panjang. Sampai Juli. Seingat saya, seingat saya masih Juni atau Juli,” ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya