Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengajak seluruh masyarakat bersama-sama memerangi praktik korupsi. Menurutnya, korupsi tak hanya merugikan negara, melainkan juga merusak kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
“Korupsi bukan hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menggerus kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi harus menjadi gerakan bersama,” ujar Sedana Arta dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).
Hal itu diungkapkan Sedana Arta dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Tahun 2025 di Ruang Rapat Bupati, Selasa (29/10).
Acara yang digelar bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi dan merencanakan langkah-langkah strategis dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Sedana Arta melanjutkan pihaknya telah menerapkan berbagai instrumen pencegahan korupsi, antara lain Monitoring Controling Surveillance for Prevention (MCSP) yakni, Alat ukur untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan. Serta Survei Penilaian Integritas (SPI), yaitu cerminan persepsi masyarakat terhadap integritas pelayanan publik.
Ada pula Program Desa Anti Korupsi berupa inisiatif membangun budaya antikorupsi dari tingkat desa. Desa Awan di Bangli telah dikukuhkan sebagai salah satu desa anti korupsi di Provinsi Bali.
Kasatgas Korsup V.2 KPK RI, Nurul Icshan Al Huda memberikan apresiasi atas komitmen dan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Kabupaten Bangli.
“Kami berharap Bangli dapat terus menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pemberantasan korupsi,” katanya.
Dengan sinergi dan komitmen bersama, Kabupaten Bangli optimistis dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih, terpercaya, dan berdaya saing, serta memberikan pelayanan publik yang berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Kasatgas Korsup Wilayah V.2 KPK RI, Nurul Ichsan Al Huda beserta tim, Asisten III Setda Kabupaten Bangli, pimpinan perangkat daerah, Admin MCSP, dan Admin SPI.
