Bulog Bima Mulai Beli Jagung Petani Sesuai HPP, tapi Ada Syaratnya

Posted on

Perum Bulog Cabang Bima mulai menyerap langsung jagung di tingkat petani Kabupaten Dompu, Bima, dan Kota Bima. Harga pembelian sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 5.500 per kilogram (kg). Namun, Bulog menyampaikan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi petani jagung.

Kepala Perum Bulog Bima, Heri Sulistyo, mengatakan total jagung pipil yang diserap Bulog Bima sepanjang 2025 sebanyak 21.840 ton. Jumlah tersebut sesuai disampaikan oleh Bulog Pusat.

“Sepanjang tahun ini ada 21.840 ton jagung yang diserap atau dibeli. Harganya sesuai HPP Rp 5.500 per kg dengan kadar air 14,” ucap Heri, Sabtu (17/5/2025).

Heri menyebutkan jumlah 21.840 ton itu adalah kouta penyerapan di wilayah kerja Bulog Cabang Bima yang meliputi Kabupaten Bima, Dompu, dan Kota Bima. Untuk di Dompu, Heri berujar, target penyerapannya sebanyak 10 ribu ton.

“Di Dompu penyerapan sudah berjalan selama dua minggu. Sejauh ini penyerapannya sudah mencapai 1.500 ton,” sebutnya.

Untuk di Kabupaten Bima, penyerapannya sudah mulai dilakukan sejak Kamis (15/5/2025). Target penyerapannya sebanyak 8 ribu ton dan jagung hasil yang diserap di tampung di gudang Talabiu, Kecamatan Woha.

“Sementara di Kota Bima targetnya sebanyak 3.800 ton. Namun, saat belum dilakukan penyerapan karena baru dilakukan tahap sosialisasi,” ujarnya.

Heri menjelaskan bagi petani yang ingin menjual jagungnya di Bulog Bima ada cara dan persyaratannya. Seperti berkoordinasi dengan Babinsa atau Bhabinkamtibmas di wilayah domisilinya masing-masing.

“Syarat lainnya, menyiapkan KTP dan nomor rekening bank,” jelasnya.

Sejauh ini, ada kendala yang dihadapi Bulog Bima dalam menyerap jagung. Salah satunya, ketersediaan gudang penyimpanan. Ini mengingat kapasitas gudang yang ada hanya mampu menampung 3 ribu ton, sementara target penyerapannya setiap hari sebanyak 200 ton.

“Sebagai antisipasi apabila gudang Bulog tak mampu menampung jagung, kami sudah mengecek dan melalukan survei untuk penambahan gudang,” ujar Heri.

Di samping itu, Heri melanjutkan, Bulog juga telah berkoordinasi dan menyampaikan ke pemerintah daerah agar menyediakan lahan untuk pembangunan gudang penyimpanan jagung.

“Kami harap lahan ini sudah ada. Jika sudah ada kami koordinasikan ke Bulog pusat untuk alokasikan anggaran pembangunan gudang,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *