Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) belum menyerap jagung petani di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk musim panen 2025. Alasannya, gudang Bulog masih terisi jagung sebanyak 11 ribu ton yang diserap pada musim panen 2024.
Kepala Gudang Bulog Dompu, Angga Aditya, mengatakan sisa stok jagung itu masih tersimpan di gudang dan tidak bisa bergeser. Walhasil, penyerapan jagung tahun ini tidak bisa dilakukan karena tidak memiliki tempat penyimpanan.
“Karena kendala di gudang penyimpanan dan pengeringan (dryer). Stok tahun lalu belum bergerak,” ungkap Angga saat dihubungi infoBali, Sabtu (12/4/2025).
Dikatakannya, stok jagung 11 ribu ton itu tersimpan di gudang Bulog dan beberapa gudang mitra Bulog. Sehingga tidak ada tempat alternatif untuk menyerap jagung meskipun telah diinstruksikan untuk segera menyerap jagung petani.
“Kurang lebih 11 ribu ton itu tersebar di gudang mitra dan gudang Bulog,” ujarnya.
Angga menuturkan gudang Bulog Dompu belum berani memastikan jumlah jagung yang akan diserap tahun ini. Sebab, izin untuk menggunakan gudang mitra akan turun bersamaan pada saat penyerapan.
“Kami belum bisa memastikan jumlah yang harus diserap. Bisa jadi kurang dan lebih dari tahun lalu,” bebernya.
Angga enggan memastikan kapan waktu penyerapan jagung petani mulai dilakukan. Namun, ketika gudang sudah kosong dan stok tahun lalu telah bergerak, maka akan langsung menyerap jagung petani.
“Insyaallah setelah bergerak stok lama, kami langsung serap jagung petani tentu dengan harga HPP Rp 5.500 per kilogram,” ucap Angga.
Sebelumnya, Bulog Cabang Bima akan segera menyerap jagung dari petani Bima dan Dompu. Total pembelian pada 2025 ini sebanyak 9.000 ton dengan harga terbaru, yakni Rp 5.500 per kilogram (kg).
“Iya (akan segera diserap). Sambil menunggu tersedianya gudang,” kata Kepala Bulog Cabang Bima Heri Sulistyanto kepada infoBali, Selasa, (25/3/2025).
Sejauh ini, Bulog belum menyerap jagung petani karena sedang menyiapkan gudang untuk penyimpanan. Mengingat di gudang masih penuh stok jagung hasil pembelian pada 2024 sebanyak 1.300 ton.