Badan riset dan inovasi nasional (BRIN) menawarkan tiga riset untuk dikerjasamakan dengan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tiga riset itu terkait air bawah tanah, radiasi nyamuk demam berdarah dengue (DBD), dan sinargama (pengawetan buah-buahan) di NTB.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB Putu Gede Aryadi mengatakan Pemprov NTB telah menekan moratorium of understanding (MoU) dengan Brin terkait penyusunan rencana induk kerja dan peta jalan kemajuan Iptek di NTB.
“Jadi ada beberapa kerjasama lanjutan dengan BRIN. Ke depan ada perjanjian kerjasama teknis. Dan ada 3 hasil riset BRIN ntuk ditindaklanjuti di NTB,” ujar Gede di kantor Gubernur NTB, Rabu (18/6/2025).
Berdasarkan arahan Gubernur Lalu Muhamad Iqbal, Gede berujar, riset-riset yang dilakukan di Brida NTB harus bisa menyelesaikan berbagai persoalan di daerah. Seluruh riset yang dihasilkan harus bersifat terapan.
“Selain dengan BRIN, Pak Gubernur minta kami kerja sama dengan berbagai kampus di daerah dan luar daerah,” ujarnya.
Riset Beras Analog
Terkait riset beras analog yang pernah diusulkan Brida, Gede melanjutkan, masih terus dijajaki dengan pihak lain. Hasil penelitian beras analog baru ada di Universitas Muhammadiyah Malang menggunakan umbi-umbian.
“Dia yang punya hak paten. Mungkin nanti kami akan riset beras analog dari jagung. Apakah bisa kami hasilkan. Ini juga bisa menjadi pakan juga,” katanya.
Gede mengaku keberlanjutan riset beras analog ini masih terus dijajaki dengan Fakultas Pertanian Universitas Mataram dan perguruan tinggi lain. “Memang ini perlu ditindaklanjuti ya. Termasuk dengan Brin juga,” ujarnya.
Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN Sri Nuryanti siap bekerja sama dengan Pemkab NTB untuk pemanfaatan potensi daerah.
“Kami koordinasi dengan pendampingan Brida optimal melaksanakan tugasnya seusai Perpres Nomor 78 Tahun 2021,” ujarnya.
Nuryanti mengatakan tiga riset yang dikerjasamakan dengan Pemkab NTB itu sebagai bagian dari solusi masalah.
“Jadi harus ada produk yang dihasilkan dari hasil riset ini,” tandas Nuryanti.