Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menanggapi sorotan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat China di Denpasar terhadap standar keselamatan lokasi wisata di Indonesia. Plt Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menegaskan komitmen keselamatan dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas utama dalam pembangunan pariwisata.
“Kami menghargai perhatian dari Pemerintah Tiongkok dan Konsulat Tiongkok di Indonesia dalam memastikan keselamatan warganya yang berkunjung ke Indonesia, khususnya ke Labuan Bajo,”kata Frans, Sabtu (28/6/2025).
“Dan berkomitmen bahwa keselamatan dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas utama dalam pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berstandar internasional,” lanjut dia.
BPOLBF merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk melakukan percepatan pembangunan pariwisata terintegrasi di kawasan pariwisata Labuan Bajo Flores.
BPOLBF, Frans melanjutkan, berkomitmen untuk secara aktif mendorong perbaikan sistem keselamatan dan keamanan wisata melalui kolaborasi dengan berbagai instansi teknis terkait. Yakni, Basarnas, KSOP, Polairud, Dinas Pariwisata, dan para pelaku pariwisata di Labuan Bajo.
“Untuk meningkatan kepatuhan standard operating procedure (SOP) wisata di kawasan perairan dan mendorong sertifikasi pemandu wisata perairan,” jelas Frans.
“Serta advokasi terhadap penerapan protokol keamanan yang ketat, terutama di destinasi wisata bahari berisiko tinggi seperti di kawasan perairan,” lanjut dia.
Frans terus mengimbau wisatawan maupun pemandu wisata (tour guide) agar senantiasa berhati-hati, selalu memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan dengan tetap mematuhi SOP saat melakukan aktivitas beresiko tinggi seperti di kawasan perairan.
“Agar dapat meminimalisiasi risiko kecelakaan dan kejadian-kejadian yang tidak diharapkan,” tegas Frans.
Ia juga menyampaikan ungkapan duka cita atas meninggalnya seorang wisatawan asal China saat melakukan aktivitas wisata di perairan Taman Nasional Komodo pekan lalu. Insiden tragis itu, ujar Frans, disesalkan seluruh otoritas di Labuan Bajo.
“Kami menyampaikan duka cita mendalam atas musibah tenggelamnya wisatawan asal Tiongkok di perairan Long Beach, Labuan Bajo beberapa waktu lalu. Insiden ini merupakan tragedi yang kami dan seluruh otoritas di Labuan Bajo sesalkan,” tandas Frans.
Wisatawan asal China itu bernama Qiu Yan (32). Turis perempuan itu tewas saat snorkeling di perairan Long Pink Beach, Taman Nasional Komodo pada 18 Juni 2025. Insiden ini mendapat sorotan luas karena Qiu Yan snorkeling tanpa memakai pelampung (life jacket).
Diberitakan sebelumnya, Wakil Konjen Republik Rakyat China di Denpasar, Zhu Yu, menyoroti standar keselamatan di lokasi wisata dan profesionalisme pelaku wisata dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
“Fasilitas perlindungan keselamatan dan sistem peringatan dini di beberapa lokasi wisata masih perlu ditingkatkan,” kata Zhu Yu, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).