Sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) kini memasuki awal musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga NTT untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung hingga hujan disertai petir.
“Waspada cuaca ekstrem yang biasa terjadi di awal musim hujan seperti puting beliung dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Provinsi NTT,” kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot’ek, dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).
Sti Nenot’ek mengungkapkan beberapa wilayah di NTT sudah memasuki musim hujan. Mulai dari Manggarai Barat bagian tengah, Manggarai Barat bagian timur, Manggarai bagian tengah, dan Manggarai Timur bagian tengah.
Sedangkan, wilayah lainnya diprediksi akan memasuki musim hujan pada akhir November hingga awal Desember. Adapun, puncak musim hujan di NTT diperkirakan pada Januari-Februari 2026.
“Puncak musim hujan di wilayah NTT diperkirakan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2026 dan musim hujan 2025/2026 diperkirakan akan terjadi hingga bulan Maret 2026,” imbuh Sti Nenot’ek.
Berdasarkan analisis cuaca, dia berujar, ada beberapa fenomena signifikan yang dapat memicu peningkatan anomali cuaca selama awal musim hujan di beberapa wilayah NTT. Mulai dari aktifnya Monsun Asia Madden Julian Oscillation (MJO), suhu muka laut yang hangat.
Kemudian, ada pula daerah tekanan rendah dan gelombang equatorial rossby yang akan aktif pada akhir November mendatang. “Hal ini menyebabkan wilayah NTT berpotensi terjadi Hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat,” jelas Sti Nenot’ek.
Ia mengimbau masyarakat tidak panik, tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi. Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir.
Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing, warga diimbau mewaspadai potensi tanah longsor dan banjir bandang saat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ia juga minta masyarakat waspada potensi banjir lahar hujan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur.






