BMKG Imbau Warga NTT Waspadai Cuaca Ekstrem 13-18 November

Posted on

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang mengimbau masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 13-18 November 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenotek, mengatakan sejumlah wilayah di NTT telah memasuki musim hujan, sementara sebagian lainnya masih berada dalam masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Menurut Sti, sirkulasi siklonik terpantau di selatan Pulau Sumbawa atau barat daya Pulau Sumba dan diperkirakan bergerak ke arah Laut Timor. Kondisi tersebut menimbulkan daerah perlambatan kecepatan angin dan belokan angin, ditambah suhu muka laut yang hangat, sehingga berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

“Waspada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur. Nagekeo, Ngada, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka dan TTU,” kata Sti dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).

BMKG memperkirakan pada 13-15 November 2025 hujan sedang hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat berpotensi terjadi di Pulau Sumba.

Sementara pada 15-18 November 2025, kondisi serupa diperkirakan melanda Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao, dan Timor Tengah Selatan (TTS).

BMKG meminta masyarakat tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir.

Daerah dengan topografi curam juga diminta waspada terhadap potensi longsor dan banjir bandang jika terjadi hujan lebat dalam durasi panjang.

“Waspada potensi banjir lahar di sekitar gunung berapi Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur,” jelas Sti.