BGN Minta Menu MBG Tak Lagi Gunakan Makanan Pabrik

Posted on

Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus diproduksi oleh warga sekitar, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang meminta Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) tidak lagi menggunakan makanan buatan pabrik dalam penyediaan menu MBG.

Penegasan tersebut, kata Nanik, sejalan dengan ketentuan Pasal 38 ayat 1 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2025. Dalam pasal itu disebutkan penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri serta pelibatan usaha mikro, usaha kecil, perseroan perorangan, koperasi, koperasi desa atau kelurahan merah putih, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Jangan lagi pakai biskuit, roti dari perusahaan besar. Semua makanan harus diproduksi warga sekitar dapur, baik itu UMKM, maupun oleh ibu-ibu PKK,” kata Nanik dalam keterangannya, dikutip dari infoFinance, Senin (15/12/2025).

Nanik kemudian mencontohkan pelaksanaan program MBG di Depok, Jawa Barat, yang dinilai telah menunjukkan kerja sama yang baik. Di daerah tersebut, roti untuk pasokan MBG diproduksi oleh ibu-ibu yang merupakan orang tua siswa sekolah.

Selain roti, mereka juga memproduksi bakso rumahan, nugget, rolade, dan berbagai olahan lainnya. Namun demikian, seluruh produk tersebut harus mengantongi izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). PIRT merupakan izin edar bagi produk makanan atau minuman olahan yang diproduksi oleh industri rumah tangga atau UMKM.

Izin PIRT diterbitkan oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota atas rekomendasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Izin tersebut berlaku untuk produk makanan dan minuman dengan tingkat risiko rendah hingga menengah.

Karena itu, Nanik meminta pemerintah kota, termasuk Pemerintah Kota Probolinggo, untuk memberikan kemudahan dalam proses pengurusan izin PIRT bagi pelaku usaha kecil.

“Tolong Pak Wali, Bu Wawali, Dinkes, dipermudah izin PIRT-nya, untuk usaha kecil agar mereka bisa memasok dapur-dapur SPPG,” tambah Nanik.