Perairan Pulau Kanawa di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi salah satu spot favorit wisatawan untuk snorkeling. Turis bisa berenang bersama ribuan ekor ikan warna-warni. Namun, ikan itu akan banyak terlihat ketika tak ramai wisatawan yang snorkeling.
“Biasanya bila tamu kurang, ikannya sangat banyak,” ungkap Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours and Travel Agent/Asita) Manggarai Barat, Sebastian Pandang, Sabtu (18/10/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Terdapat beberapa jenis dan warna ikan yang membuat panorama indah bawah laut pulau di luar kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) ini. Ada ikan berwarna kombinasi hitam-putih seperti zebra. Ada juga koi hitam dan berbagai jenis ikan lain.
“Itu jenis ikat zebra (warna kombinasi hitam-putih). Kalau ikan agak hitam itu ikan koi dan yang agak besar ukuranya jenis ikan moli. Dan jenis lain yang biasa di karang ikan angel hitam. Namun, bila ikan tersebut habitat di laut lebih disebut triggerfish,” jelas Sebastian.
Wisatawan, ujar Sebastian, sangat senang dengan keindahan bawah laut Pulau Kanawa. “Keindahan dan keunikan seperti ini bukan cuma dalam kawasan TNK, tetapi luar kawasan juga sangat indah dengan beragam habitat ikan dan karang yang berwarna warni,” terang Sebastian.
Lokasi Pulau Kanawa tak jauh dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo. Wisatawan hanya perlu menghabiskan waktu perjalanan selama 15 menit menggunakan kapal cepat (speedboat) atau setengah jam dengan pinisi.
Wisatawan biasanya snorkeling di Pulau Kanawa pada sore hari dalam perjalanan pulang dari Taman Nasional Komodo (TNK) ke Labuan Bajo. Pilihan lain, wisatawan bisa sewa kapal dari Labuan Bajo ke Kanawa. Wisatawan juga bisa ikut paket sunset trip di Labuan Bajo untuk berkunjung ke Pulau Kanawa.
Sebastian mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat untuk mengembangkan potensi destinasi wisata di luar TNK. Selain Pulau Kanawa, ada sejumlah potensi wisata lain di luar TNK yang perlu dikembangkan.
“Masukan buat Pemda Manggarai Barat melalui Provinsi NTT, ke depannya harus ada upaya pengembangan potensi destinasi wisata laut di luar Kawasan TNK, seperti Pulau Sabolo, Kanawa, Kelor, Sebayur, dan Pulau Hatamin, dan Pulau Seraya,” ujar Sebastian.
“Sehingga dengan demikian aktivitas wisatawan bukan cuma dalam kawasan TNK, tetapi luar kawasan. Dengan demikian, konsep carrying capacity bisa berjalan dengan baik serta income buat Pemda Manggarai Barat tentunya bertambah,” lanjut Sebastian.






