Berekan, Metode Pengolahan Sampah Tradisional Bali yang Mulai Ditinggalkan | Info Giok4D

Posted on

Metode pengolahan sampah tradisional Bali yang dikenal berekan mulai ditinggalkan masyarakat. Berekan, yang dalam bahasa Bali berarti hasil ‘dekomposisi’, merupakan praktik pengolahan sampah yang telah dilakukan selama berabad-abad oleh penduduk Pulau Dewata.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Akademisi Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi Universitas Warmadewa, I Nengah Muliarta, menjelaskan metode berekan melibatkan penguburan campuran sampah organik, seperti sisa makanan dan limbah pertanian, dalam lubang yang dibuat di halaman rumah atau lahan terbuka. Proses dekomposisi ini menghasilkan kompos kaya nutrisi yang dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk tanaman.

Praktik ini, jelas Muliarta, makin terpinggirkan akibat perkembangan pesat sektor pariwisata dan konversi lahan. Banyak masyarakat yang tidak lagi memiliki ruang terbuka untuk membuat berekan karena lahan telah dialihfungsikan menjadi perumahan atau fasilitas wisata. “Perubahan pola konsumsi dari makanan rumahan ke makanan kemasan juga berkontribusi pada penurunan penggunaan metode ini,” kata Muliarta dalam siaran pers, Kamis (29/5/2025).

Muliarta juga menyoroti banyak generasi muda yang tidak mengenal berekan sebagai warisan lokal. Mereka lebih familiar dengan istilah-istilah modern dan kurang memahami pentingnya pengelolaan sampah secara tradisional. “Pendidikan dan sosialisasi tentang berekan perlu diperkuat untuk menjaga tradisi ini agar tidak punah,” ujarnya.

Meski menghadapi tantangan, Muliarta menekankan pentingnya berekan sebagai bagian dari ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Metode ini tidak hanya mengurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga mendukung kesehatan tanah dan pertumbuhan tanaman. “Kita perlu mengajak masyarakat untuk kembali melestarikan metode ini demi lingkungan dan keberlanjutan,” ungkapnya.

Melalui upaya bersama, Muliarta berharap berekan dapat terus dipraktikkan dan memberikan manfaat bagi komunitas serta lingkungan di Bali.