BBPOM Bali Temukan Stan Ayam Panggang Berpotensi Tercemar Bakteri di PKB 2025

Posted on

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bali menemukan satu stand daging ayam yang tidak memenuhi standar higienis di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025 di Art Center Denpasar. Stan itu memajang daging ayam mentah di meja secara terbuka.

“Tadi kami edukasi di bagian (stan jual) ayam,” kata Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM Denpasar Ni Putu Ekayani di Art Center, Denpasar, Senin (23/6/2025).

Pantauan infoBali, sejumlah stan makanan dan minuman di sisi dalam areal kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar didatangi Ekayani dan beberapa petugas dari Dinas Kesehatan Bali dan Dinas UKM dan Koperasi Bali.

Ada beberapa pedagang yang kedapatan tidak memakai alat kebersihan, antara lain sarung tangan steril, celemek, dan penutup kepala. Padahal, para pedagang itu sudah diperingatkan beberapa hari sebelumnya.

Tak lama, sebuah stan yang menjual ayam panggang, memajang daging ayam mentah dengan baluran saus tomat dan kecap di meja secara terbuka. Pedagang beberapa kali menghalau lalat yang hinggap di daging ayam mentah itu saat diperingatkan petugas.

“Menyimpan ayam nggak boleh dipajang dalam suhu ruangan dalam waktu lama. Karena bisa mengakibatkan cemaran biologi,” kata Ekayani.

Ekayani mengatakan daging ayam mentah berpotensi jadi sarang bakteri yang membahayakan pencernaan. Jika daging itu dikonsumsi, dapat menyebabkan sakit perut hingga keracunan, tergantung kondisi pencernaan tiap orang.

Karenanya, dia meminta ayam mentah di stan itu ditarik. Ekayani menyarankan agar daging ayam mentah itu setidaknya direbus dahulu sebelum dipanggang lalu dijual ke pelanggan.

“Direbus dulu di rumah. Baru boleh dipanggang di sini. Jadi, direbus itu supaya mengurangi si bakteri masuk (ke daging). Setelah itu, diletakkan di tempat dingin atau cool box. Kalau ada yang belanja, baru dibakar,” katanya.

“Dijual saat sudah matang itu lebih aman dari cemaran biologi,” imbuhnya.

20 Sample Jajanan di PKB 2025 Diuji Lab

Sebanyak 20 sample jajanan di area kuliner PKB 2025 itu juga diambil contoh atau sampelnya. Puluhan sampel makanan dan minuman diuji laboratorium dan hasilnya aman serta tidak mengandung bahan pengawet seperti borak, formalin, dan rodamin B atau zat pewarna pakaian.

“Dari 20 sampling yang kami uji, semua aman. Tidak ada kandungan rodamin B atau pewarna tekstil,” kata Ekayani.

Ekayani mengatakan ada sejumlah sampel makanan yang diuji lab. Di antaranya, uji sampel makanan ketupat yang dinyatakan bebas borak. Lalu bakso, ikan, dan sate cumi yang dicurigai mengandung formalin.

“Beberapa minuman juga kami uji. Gulanya itu, tidak mengandung rodamin B. Beberapa pedagang juga sudah berkomitmen (menjaga kebersihan) dan kami pasang stiker komitmen dengan keamanan makanan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *