Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
JM (46), seorang pria asal Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan gantung diri di rumahnya, Kamis (19/6/2025). Diketahui, JM baru bercerai dengan istrinya sekitar dua minggu lalu.
Kapolsek Kayangan Iptu Zainuddin mengungkapkan berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya JM sering mengutarakan keinginannya untuk bunuh diri.
“Korban bercerai sekitar dua minggu lalu dan dari hasil keterangan keluarga, korban belakangan ini sering mengungkapkan keinginan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri,” kata Zainuddin, Kamis (19/6/2025).
Sebelum mengakhiri hidupnya, JM sering terlihat murung. Korban juga diduga memilih mengakhiri hidupnya lantaran permasalahan ekonomi.
“Korban mengalami tekanan ekonomi,” sebutnya.
JM ditemukan gantung diri pertama kali oleh pihak keluarganya yang mengantarkan makanan dan obat. Kebetulan, kondisinya sedang sakit.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Saat pintu rumah dibuka, keluarga kaget melihat korban dengan kondisi tergantung. Korban gantung diri menggunakan sarung yang diikat di ventilasi atas pintu rumah.
“Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain luka akibat jeratan. Dugaan kuat sementara adalah murni gantung diri karena masalah pribadi dan ekonomi,” ucap Zainuddin.
Sejumlah barang bukti diamankan petugas saat melakukan olah TKP. Salah satunya pakaian yang digunakan JM untuk gantung diri guna penyelidikan lebih lanjut.
“Dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Keluarga menyatakan korban memang tengah mengalami tekanan batin,” tandasnya.
