Sejumlah orang berkerumun di beberapa toko di jalan Gajah Mada, Denpasar, Minggu (14/9/2025). Tulisan besar ‘Promo Habisi Stok, Harga Sakit’ terpampang di sebuah kertas yang ditempelkan di toko Aliyah Karpet. Ada pula tulisan ‘Obral Karpet Harga Ambyar, Stok Terbatas’
Kali ini, pengunjung toko karpet itu jauh lebih ramai dibanding hari biasa. Sejumlah toko, termasuk Aliyah Karpet mengobral barang dagangan mereka yang terdampak banjir besar beberapa hari lalu. Harga karpet yang biasanya dijual Rp 3 juta, kini diobral menjadi Rp 1,5 juta.
“Karena banyak yang basah, pokoknya yang basah yang terdampak banjir,” kata Aliyah, pemilik toko, saat ditemui infoBali di lokasi.
Aliyah memasang harga miring tergantung jenis dan kualitas karpetnya. Karpet berukuran kecil yang kualitasnya tidak terlalu bagus dijual dengan harga Rp 150 ribu.
“Kalau yang kecil itu biasanya kita jual Rp 250-300 kita jual Rp 150 ribu,” bebernya.
Salah satu pembeli, Kevin, mendapatkan empat karpet dan satu kasur lipat. Dia mengaku mendapatkan harga yang jauh dari harga normal.
“Ini Rp 500 ribu, yang satunya Rp 400 ribu lebih murah karena bahannya jelek. Yang ini kan bagus dari Turki,” ungkap dia.
Ada pula pembeli lainnya mengaku mendapatkan harga Rp 120-150 ribu. Kasur lipat yang biasanya dijual kisaran Rp 300 ribu kini bisa didapatkan hanya Rp 150 ribu saja.
Pedagang lainnya, Rasyid, juga mengobral murah beberapa baju muslim wanita. Ia menjual dengan harga Rp 300-450 ribu. “Dari harga Rp 650 ribu jadi Rp 300-450 ribu, yang sajadah Rp 125 ribu jadi Rp 50 ribu,” ungkapnya.
“Karena korban banjir masuk sepusar di sini. Ini sudah beberapa hari jadi kami bersih-bersih, kami obral,” beber Rasyid.