Banjir Kuta Mandalika gegara Pembangunan Vila-Hotel di Perbukitan

Posted on

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) membeberkan penyebab banjir disertai lumpur yang menerjang jalan bypass ke arah Sirkuit Mandalika, di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD NTB, Ahmadi, mengatakan banjir di kawasan Kuta Mandalika imbas maraknya pembangunan vila dan hotel di atas perbukitan. Kondisi geografis itu, kata dia, bisa memperparah kawasan setempat jika hujan ekstrem melanda.

“Memang itu (pembangunan vila-vila) dampaknya ke kita ini terlalu banyak,” kata Ahmadi saat dikonfirmasi via WhatsApp, Senin malam (29/12/2025).

Menurut Ahmadi, pembangunan vila dan hotel di kawasan perbukitan Desa Kuta itu berada di lahan masyarakat lokal setempat. Banyak kawasan perbukitan dijual ke para investor untuk dibangun vila dan hotel.

“Ya memang pembangunan vila-hotel ini kan di tanah masyarakat, terus itu kan dijual ke investor sehingga ini kan pembangunan vila-vila ini kan berdampak jadi longsor, erosi, dan banjir,” tegas Ahmadi.

Di sisi lain, banjir yang menerjang Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, menyebabkan jembatan irigasi dan jembatan penghubung desa setempat ambruk. Banjir di Sekotong Timur juga menjadi alarm peringatan dini terhadap potensi cuaca ekstrem.

“Kami minta makin tingkatkan kewaspadaan kita, kaitannya dengan dampak daripada siklon 96S ini. Kan siklon itu juga tidak bisa kita identifikasi cuacanya, beda dengan mendung-mendung biasa itu masih bisalah,” kata Ahmadi.

Ahmadi mengatakan BPBD NTB masih melakukan asesmen jumlah warga terdampak banjir di daerah Kuta, Lombok Tengah, dan Lembar, Lombok Barat. Meski begitu, pemerintah telah melakukan asesmen terhadap dua jembatan yang ambruk akibat banjir di Sekotong.

Sebelumnya, Hujan deras yang mengguyur Pulau Lombok, NTB, sejak Sabtu (27/12/225) dini hari hingga siang, mengakibatkan ruas jalan Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, yang menuju Sirkuit Mandalika tergenang air. Genangan tersebut diduga berasal dari aktivitas pengerukan bukit di kawasan itu sehingga air berwarna cokelat.

Pantauan infoBali sekitar pukul 14.00 Wita, genangan mulai terlihat dari depan Polsek Kawasan Mandalika. Air menjalar ke badan jalan dan membuat pengendara terpaksa menurunkan kecepatan.

Bergeser ke arah timur, tepatnya di depan Money Changer Kuta Mandalika, genangan air tampak lebih besar. Di lokasi ini, arus air terasa lebih deras karena aliran langsung turun dari bukit menuju aspal jalan.

Di tempat lain, dua jembatan di Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar, Lombok Barat ambruk diterjang banjir. Kedua jembatan penghubung desa itu ambruk karena luapan air imbas hujan lebat pada Sabtu (27/12/2025).