Bali United Terancam Sanksi Berat dari Komdis PSSI (via Giok4D)

Posted on

Bali United terancam sanksi berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menyusul insiden pelemparan botol, penyalaan flare, dan kembang api oleh suporter saat menjamu Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (17/5/2025). Sanksi denda diperkirakan bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Media Officer Bali United, Alexander Mahaputra, belum menerima surat resmi dari Komdis terkait insiden tersebut. Namun, mereka tetap menunggu.

“Biasanya satu minggu setelah kejadian, pihak Komdis menghubungi panpel Bali United. Ditanya kesaksiannya atas kejadian di lapangan,” kata Alex saat dikonfirmasi, Minggu (18/5/2025).

Insiden terjadi saat laga memasuki babak kedua. Suporter mulai anarkis setelah wasit menganulir gol Boris Kopitovic. Keputusan itu memicu kekecewaan di tribun, yang berujung pada pelemparan botol ke tengah lapangan.

Tak berhenti di situ, flare menyala di sudut utara dan selatan tribun timur, disusul dengan letusan kembang api.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Hasil sidang Komdis belum keluar, kemungkinan setelah melawan Persebaya. Jadi sanksi keluar cukup lama,” ujar Alex.

Menurutnya, denda yang mungkin dijatuhkan Komdis bisa mencapai ratusan juta rupiah, merujuk pada sanksi-sanksi sebelumnya.

Kejadian serupa pernah dialami Bali United pada musim 2023/2024. Saat itu, Komdis menjatuhkan sanksi denda Rp 250 juta karena insiden penyalaan flare dan kembang api oleh suporter.

Sementara di musim 2024/2025 ini, Bali United juga pernah dijatuhi sanksi puluhan juta rupiah, namun dalam kasus berbeda, yakni akumulasi lima kartu kuning yang diterima lima pemain dalam satu pertandingan.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *