Awasi WNA Lebih Ketat, PHRI-Polda Bali Luncurkan CAKRAWASI

Posted on

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, PHRI kabupaten/kota, dan Polda Bali meluncurkan CAKRAWASI, Jumat (19/12/2025). CAKRAWASI merupakan sistem pendataan orang asing berbasis web. Ini untuk memperkuat pengawasan keberadaan warga negara asing (WNA) di Bali secara terintegrasi dan real time.

Ipda I Ketut Yudi Mahendra Putra dari Polda Bali Jumat (19/12/2025) mengatakan kehadiran CAKRAWASI dinilai strategis seiring meningkatnya kunjungan wisatawan asing ke Bali selama rentang 2024 hingga 2025.

Di sisi lain, menjamurnya akomodasi ilegal dan rendahnya tingkat hunian hotel resmi berdampak pada lemahnya pendataan serta meningkatnya potensi gangguan kamtibmas.

“Data Polda Bali mencatat peningkatan kasus kriminal yang melibatkan WNA, dari 445 kasus pada 2024 menjadi 522 kasus hingga Oktober 2025. Termasuk kejahatan narkotika dan lintas negara yang kerap beroperasi di hunian tidak resmi,” ujar Yudi dalam dalam peluncuran CAKRAWASI saat Seminar dan Expo PHRI di Umadhatu Resort, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Jumat.

Melalui CAKRAWASI, pendataan WNA dilakukan secara cepat, akurat, dan terpusat, sejalan dengan amanat Pasal 72 dan Pasal 117 UU Keimigrasian yang mewajibkan pengelola penginapan (akomodasi pariwisata) melaporkan data tamu asing kepada aparat berwenang.

Menurutnya, program ini memiliki dasar hukum UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri, UU Nomor 6 Tahun 2011 juncto UU Nomor 63 Tahun 2024 tentang Keimigrasian. Serta Perpol Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pengawasan Fungsional Kepolisian terhadap Orang Asing.

Sementara Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, yang hadir dalam kegiatan menambahkan dalam implementasinya, Polda Bali bersinergi dengan PHRI Bali untuk menyosialisasikan dan menyukseskan CAKRAWASI kepada seluruh pelaku usaha akomodasi.

Kolaborasi ini diharapkan para pelaku usaha akomodasi mampu memastikan wisatawan asing terdata dengan baik, menjaga keamanan, serta mendukung terwujudnya pariwisata Bali yang aman, tertib, dan berkualitas.

“Seperti kita tahu, belakangan ini Bali kerap menjadi lokasi tindakan kriminal internasional. Begitu juga oknum wisatawan asing yang sering mengganggu kamtibmas. Oleh sebab itu, pengawasan bagi WNA sangat penting,” tandasnya.