Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah Asia Medical Week 2025. Forum internasional yang berlangsung selama dua hari itu membahas berbagai topik dengan mempertemukan pemimpin, praktisi, hingga industri kesehatan dari seluruh Asia.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Plt Dirut RSUP Prof Ngoerah I Wayan Sudana menyebut ada tiga topik besar yang dibahas selama kegiatan. Termasuk tentang pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) untuk layanan kesehatan, keselamatan pasien, dan mutu layanan dengan berbagi praktik baik atau best practice.
“Rumah sakit nanti bisa berkolaborasi dan melakukan kerja sama dengan tujuan untuk memperkuat karena ke depan kalau sendiri-sendiri itu pasti ketinggalan. Semuanya pasti membutuhkan kolaborasi,” kata Sudana saat pembukaan Asia Medical Week 2025 di RSUP Prof Ngoerah, Jumat (12/9/2025).
Sudana menjelaskan pertemuan tersebut juga membidik kolaborasi atau kerja sama lintas negara. RSUP Prof Ngoerah, dia berujar, sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan negara peserta.
Ia mencontohkan penjajakan kerja sama dalam pengembangan layanan wellness and aesthetic. Menurut Sudana, layanan tersebut dapat dikembangkan melalui hubungan kerja sama dengan Korea Selatan. Sebab, Korsel dinilai memiliki layanan wellness and aesthetic paling baik.
“Kemudian mengenai perkembangan teknologi baru kesehatan, baik tata kelola, klinis, hingga peralatannya. China itu kan sekarang perkembangannya besar, kami juga menengok ke sana untuk kerja sama,” imbuh Sudana.
Sudana berharap forum yang digelar pada 12-13 September 2025 itu dapat melahirkan rekomendasi nyata bagi kebijakan kesehatan. Asia Medical Week, dia melanjutkan, dapat menjadi ajang memperkuat jejaring riset dan membuka peluang kolaborasi jangka panjang.