PT Angkasa Pura berkunjung ke redaksi infoBali, hari ini. Dalam kunjungan itu dibahas rencana pembangunan konektivitas keluar masuk penumpang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke sejumlah destinasi di Bali Selatan melalui jalur laut.
“(Akan) dibuat akses melalui air yakni water taxi,” kata Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Gede Eka Sandi, dalam kunjungan itu, Senin (14/7/2025).
Sandi menjelaskan, infrastruktur akses keluar masuk bandara melalui jalur laut itu rencananya dibangun di sisi barat Pantai Sekeh atau Pantai Jerman. Akan disiapkan sarana dan prasarana transportasi air di pantai tersebut.
“Sepertinya tidak di Pantai Kelan, tapi di Pantai Sekeh. Di sebelah kanannya Pantai Sekeh,” kata Sandi.
Sandi menambahkan, rencana pembangunan tersebut masih dalam tahap pembahasan bersama Pemerintah Provinsi Bali, Syahbandar, dan semua instansi terkait. Uji coba juga akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ketinggian air laut saat musim tertentu, seperti bulan purnama.
“Masih akan diuji coba juga. Pada saat (bulan) purnama, bagaimana ketinggian airnya. Bagaimana saat bulan tilem (bulan tidak nampak di langit). Safety-nya juga harus dipikirkan,” ujarnya.
Jika rencana ini terealisasi, penumpang pesawat dapat mengakses kawasan wisata terdekat seperti Uluwatu, Kuta, Canggu, hingga Nusa Dua.
“Jadi, penumpang (pesawat) yang dari dan ke bandara, lalu tujuannya ke Canggu, Uluwatu, Kuta, Nusa Dua, itu akan bisa terurai,” katanya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Menurut Sandi, rencana pembangunan ini bertujuan mengantisipasi kemacetan lalu lintas parah yang pernah terjadi di Tol Bali Mandara pada 2023, serta kepadatan lalu lintas harian dari dan menuju bandara.
Sebelumnya, sempat muncul wacana pembangunan underpass sebagai alternatif. Namun, rencana itu urung direalisasikan karena investasi yang cukup tinggi.
“Kalau kami tambahkan jalur seperti subway, itu investasinya tinggi. Jadinya juga kapan. Karena nggak bisa seperti membangun terminal bus,” kata Sandi.