Aneka Manfaat Sistem Nontunai di Objek Wisata

Posted on

Kantor Wilayah BRI Denpasar berupaya mendorong penerapan sistem nontunai di objek wisata. Salah satunya dengan memberikan promo bagi pengunjung yang membayar cashless.

Regional CEO BRI Denpasar, Hery Noercahya, menuturkan salah satu promo dilakukan selama libur Lebaran dan Nyepi lalu. Misalkan, potongan harga tiket di sejumlah objek wisata antara lain Monkey Forest, Bali Bintang Rafting, Toya Devasya, hingga Bali Zoo. “Promo cashback Rp 50 ribu untuk pembayaran Rp 350 ribu,” tuturnya kepada infoBali, Senin (28/4/2025).

Menurut Hery, sebanyak 229 tempat wisata di Bali sudah menggunakan electronic data capture (EDC) BRI. Artinya, para pelancong tak perlu membawa uang tunai banyak saat mengunjungi sejumlah objek wisata tersebut.

Hery menerangkan sejumlah keunggulan sistem nontunai di tempat pelesir. Misalkan, pelancong jadi lebih mudah membayar tiket masuk. Manfaat lainnya, pengelola objek wisata juga akan menerima report settlement (laporan penyelesaian) dari BRI sehingga mempermudah pembukuan dan penghitungan wisatawan.

“Selain itu, terdapat promo menarik yang diberikan oleh BRI pada saat masa liburan,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjokorda Bagus Pemayun berpendapat, penerapan pembayaran karcis objek wisata secara nontuntai juga bisa membantu Dispar Bali mengukur daya dukung di tempat wisata tersebut. Misalkan, Desa Wisata Penglipuran, Bangli, daya tampung atau dukungnya 1.000 wisatawan per hari.

Pengelola Desa Wisata Penglipuran bisa menutup tempat wisata tersebut saat daya tampung terpenuhi. “Jadi wisatawan tahu di sana (Penglipuran) penuh, sehingga mereka (turis) bisa pindah ke tempat lain,” ungkapnya.

Dampak positif lainnya dari penerapan nontunai, Pemayun berujar, wisatawan tidak perlu khawatir peredaran uang palsu.
Pemayun mendorong tempat rekreasi di Bali untuk menerapkan pembayaran nontunai. Dispar berharap seluruh tempat wisata di Pulau Dewata bisa menerapkan nontunai pada tahun ini.

Bali Zoo dan Bali Farm House merupakan objek wisata yang sudah menerapkan sistem nontunai. “Sejak masa pandemi COVID-19, Bali Zoo mulai menerapkan sistem transaksi nontunai sebagai langkah pencegahan penyebaran virus melalui kontak fisik, khususnya dalam penggunaan uang tunai,” ungkap Head of Public Relations Bali Zoo, Emma Kristiana Chandra.

Adapun, Bali Farm House juga sudah menerapkan sistem nontunai meski baru beroperasi sejak 25 Februari 2024. Bali Zoo dan Bali Farm House dikelola oleh badan usaha yang sama, CV Bali Harmoni.

Emma menuturkan sejumlah bank seperti BRI, BCA, dan BRI bekerja sama dengan Bali Zoo dan Bali Farm House untuk sistem nontunai. Kini, lebih dari 90 persen pengunjung Bali Zoo menggunakan metode pembayaran nontunai dalam berbagai aktivitas seperti pembelian tiket, makanan, hingga suvenir. Sedangkan di Bali Farm House pelancong yang membayar cashless mencapai 60 persen dan sisanya tunai.

Emma menerangkan terdapat sejumlah manfaat dalam penerapan sistem nontunai di Bali Zoo dan Bali Farm House. Misalkan, pelancong jadi lebih praktis saat membayar. “Pembayaran menjadi lebih cepat, efisien, dan aman,” tuturnya.

Adapun manfaat sistem cashless yang dirasakan oleh Bali Zoo dan Bali Farm House, Emma menambahkan, bisa meminimalisasi risiko kesalahan dalam penghitungan serta mencegah potensi kecurangan yang mungkin terjadi di lapangan. “Dengan sistem yang lebih transparan dan terintegrasi, manajemen dapat melakukan pengawasan transaksi dengan lebih akurat dan realtime,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *