Rekaman video dua orang terjebak banjir di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Senin (15/12/2025) viral. Video itu beredar melalui pesan WhatsApp (WA).
Salah satu yang terekam dalam video itu ternyata warga Banjar Griya Siwa, Desa Batuan, I Nyoman Payu, yang rumahnya di seberang lokasi kejadian. Pria lanjut usia (lansia) berusia 75 tahun itu saat terekam ternyata sedang diselamatkan pemuda bernama Gus Tu akibat hanyut bersama arus banjir.
“Yang videonya ramai itu bapak saya. Kemarin, dia hanyut setelah temboknya jebol. Sekarang sudah dirawat di rumah sehabis dari Rumah Sakit Arisanti Ubud,” kata anak Payu, Wayan Yudiawan, saat ditemui infoBali di kediamannya, Selasa (16/12/2025).
Yudi menuturkan, sebelum kejadian, ayahnya sedang membersihkan sampah yang terperangkap di lubang-lubang tembok rumah akibat terbawa genangan air hujan yang turun pukul 15.00 Wita.
Tak disangka, debit air yang kian meningkat meruntuhkan tembok yang sebagian terbuat dari batu padas. Payu kemudian hanyut ke barat. Ia kemudian berpegangan pada besi dekat sungai lalu ditolong oleh warga bernama Gus Tu.
Pemuda itu memeluk Payu dari belakang dan sama-sama bergerak ke samping. “Mereka evakuasi dahulu ke rumah mebel di depan karena di sana nggak begitu kena banjir,” terang Yudi.
Menurut Yudi, rumah memang rutin terkena banjir setiap hujan deras turun. Tinggi genangan air biasanya hanya sebatas mata kaki. Namun, air bah dari segala penjuru memperparah ketinggian air hingga masuk ke halaman rumahnya hingga setinggi dada orang dewasa.
Yudi menyadari kondisi rumahnya yang tidak datar dengan dataran yang cenderung cekung membuat air mudah masuk. Banjir kali ini juga menjebolkan rumah Yudi untuk kali ketiga sejak 2003.
infoBali sempat menyambangi ayahanda Yudi, I Nyoman Payu, ke dalam rumah. Lelaki itu duduk termenung di meja makan sambil memegangi siku kirinya yang terlilit perban. Payu mendapatkan jahitan di siku dan kaki kiri.
“Saya kemarin hanyut terbawa di atas tembok rumah yang jebol. Menggelinding ke depan sana. Kondisi sadar, tetapi berpikir saya akan berakhir,” terang Payu.
Selama terseret arus, Payu terus berusaha memegangi kepalanya sebagai upaya perlindungan diri. Payu kemudian dengan sigap memegang besi ketika sudah hanyut sampai di trotoar jalan. Usaha bertahannya berhasil karena seorang tetangga berstatus mahasiswa datang menolongnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Pria asal Desa Cempaga, Bangli, tersebut syukur masih diberi kesempatan hidup. Luka yang dideritanya juga tidak parah meski tidak tahu persis benda apa yang menggores tubuhnya. Ia segera dibonceng petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar menuju RS Arisanti seusai berhasil diselamatkan.
Sementara bekas tembok rumah Yudi dan Payu yang roboh juga terbawa arus banjir hingga memenuhi badan jalan hingga malam. BPBD Gianyar bersama Dinas PUPR Gianyar kemudian melakukan pembersihan reruntuhan tembok menggunakan loader pukul 23.00 Wita. Lalu lintas di sana akhirnya kembali normal seusai reruntuhan tembok itu dibersihkan dari jalan.
