Akselerasi Infrastruktur, Adi Arnawa Teken Pinjaman Rp 2,8 T dengan PT SMI baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, resmi menandatangani perjanjian pinjaman daerah dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 2,8 triliun di Ruang Kertha Gosana, Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Kamis (30/10/2025). Pinjaman daerah ini akan digunakan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur jalan di Badung demi mengurai simpul-simpul kemacetan.

Keputusan untuk mengambil pinjaman ini adalah respons terhadap tantangan besar masalah kemacetan yang dihadapi Badung. Adi Arnawa menekankan perlunya langkah cepat sebelum kenaikan harga tanah di kawasan pariwisata selatan yang makin tak terkejar.

“Sebagaimana yang saya sampaikan bahwa kami di Badung ini menghadapi tantangan yang cukup besar, terutama terkait masalah kemacetan. Kami pun sudah melaporkan kepada Bapak Gubernur bahwa kami akan mengambil langkah-langkah cepat,” ujar Adi Arnawa.

Pinjaman sebesar Rp 2,8 triliun ini memiliki suku bunga 5,7%. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung memilih PT SMI sebagai debitur setelah melalui pertimbangan matang, terutama terkait suku bunga yang dinilai masih bisa ditawar-menawar. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu sebelumnya juga sempat mempertimbangkan PT BPD, tetapi dirasa tidak akan mampu menangani pinjaman sebesar itu sendirian.

“Karena kalau ini tidak segera diatasi, kami takut nanti tidak akan bisa mengejar, terutama harga-harga tanah yang ada di daerah-daerah pariwisata selatan,” tegas mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Badung itu.

Dana pinjaman akan dicairkan secara bertahap dengan tahapan awal berupa pembebasan lahan yang direncanakan pada anggaran 2025. Selanjutnya, tahap konstruksi jalan akan dimulai pada awal 2026.

Pemkab Badung sendiri akan mulai membayar kewajiban pinjaman enam bulan setelah penandatanganan perjanjian. Adi Arnawa telah memasang angka sekitar Rp 326 miliar untuk pembayaran kewajiban ini dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Badung 2026.

Sesuai kebijakan Presiden Prabowo Subianto, daerah memang diberikan ruang untuk meminjam dana ke pusat. Gubernur Bali Wayan Koster juga mengapresiasi langkah cepat Pemkab Badung ini, terutama dalam mengatasi dampak pesatnya perkembangan pariwisata seperti macet, sampah, dan ketersediaan air bersih.

“Pesatnya perkembangan pariwisata di Kabupaten Badung ini membawa permasalahan di Kabupaten Badung, seperti macet, sampah dan ketersediaan air bersih,” kata Koster.

Sementara itu, Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah menyatakan pinjaman ini adalah kolaborasi strategis untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, guna meningkatkan mobilitas masyarakat dan wisatawan.

Dana senilai Rp 2,83 triliun ini akan dipakai untuk penanganan pada delapan trase jalan dan konstruksi pada sembilan trase jalan. Lokasi strategis yang akan ditangani mencakup ruas Simpang Semer, Kerobokan, serta akses GWK dan Uluwatu di Kuta Selatan. “Makin cepat dibangun makin bagus,” tambah Koster.

Dukungan penuh juga datang dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Askolani, menyampaikan inisiatif pinjaman ini didukung penuh untuk memperkuat ekonomi Badung, terutama dari sisi infrastruktur dan pariwisata.

“Tentunya akan menghasilkan pendapatan lebih, pariwisata lebih, dan pertumbuhan ekonomi lebih, dan kemudian juga penyerapan tenaga kerja di wilayah Badung ini. Jadi, kami dari Kementerian Keuangan sangat mendukung, dan mendukung penuh,” tutur Askolani.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *