Tokoh nasional Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memuji transformasi pendidikan digital di SMP Negeri (SMPN) 1 Sukasada, Buleleng. Sejak 2022, sekolah ini telah berstatus sebagai kandidat Sekolah Rujukan Google dan kini tengah berproses untuk memenuhi seluruh standar yang ditetapkan.
SMPN 1 Sukasada dinilai berhasil mengoptimalkan penggunaan Chromebook dan akun belajar.id dalam pembelajaran digital. Hal itu terungkap dalam kunjungan Ahok bersama Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra serta perwakilan Google for Education yang dipimpin Olivia Husli Basrin, Selasa (2/9/2025).
“Dengan teknologi, kita bisa menyamakan level pendidikan mereka. Guru-guru di Buleleng, kalau sudah mencapai level 3 sesuai standarisasi Google, mereka bisa mengajar di seluruh dunia. Tentunya ini hal yang luar biasa,” tegas politikus PDIP yang juga mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Ahok berharap keberhasilan SMPN 1 Sukasada dapat direplikasi oleh sekolah-sekolah lain di Bali, bahkan menjadi contoh nasional.
Sementara itu, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menyambut baik prestasi tersebut. Menurutnya, pencapaian ini merupakan langkah maju bagi Buleleng dalam mengimplementasikan digitalisasi pendidikan.
“Harapan kami, sekolah-sekolah lain di Buleleng dapat mengikuti jejak SMP Negeri 1 Sukasada. Kehadiran Chromebook yang terintegrasi dengan akun belajar.id membuka akses pendidikan kelas dunia,” ujar Sutjidra
Bupati Sutjidra juga menegaskan pihaknya tengah memperkuat infrastruktur melalui Dinas Kominfosanti untuk memperluas jangkauan internet di seluruh wilayah Buleleng, termasuk desa-desa.
Selain itu, peningkatan kapasitas guru, terutama dalam penguasaan bahasa asing, disebut menjadi kunci agar Buleleng mampu bersaing di level global.
Dengan capaian ini, SMPN 1 Sukasada diharapkan mampu menjadi pemicu semangat digitalisasi pendidikan di Buleleng, membawa daerah ini sejajar dengan standar pendidikan dunia, sekaligus memberi akses belajar setara bagi seluruh anak.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Sukasada, Putu Yudi Darmawan, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya memiliki 153 unit Chromebook dan 18 guru yang sudah mengantongi sertifikat Google Certified Educator Level 1. Selain itu, pemanfaatan akun belajar.id dari Kementerian Pendidikan sudah mencapai 100 persen.
“Untuk penggunaan Chromebook, idealnya memang satu perangkat untuk satu murid. Namun, karena keterbatasan jumlah, saat ini masih digunakan secara berkelompok, di mana satu kelas hanya mendapat 8 unit Chromebook,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Yudi menyebutkan standar Sekolah Rujukan Google menuntut 1 Chromebook per siswa, serta guru yang sudah tersertifikasi minimal level 2, bahkan ada yang ditargetkan menjadi trainer dan coach.
Meski demikian, manfaat digitalisasi sudah terasa nyata. Proses absensi dan asesmen kini berbasis digital sehingga lebih efisien. Guru tidak lagi menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksa hasil ulangan karena semuanya sudah melalui sistem asesmen digital. Selain itu, penyimpanan dokumen juga lebih aman dan praktis karena seluruh guru sudah menggunakan Google Drive dengan kapasitas 100 GB.
Terkait peningkatan kualitas SDM, sekolah telah memperoleh voucher gratis sertifikasi. Tantangan terbesarnya adalah memastikan seluruh guru bisa mencapai Level 2 sebelum Februari 2026. Saat ini, ada sekitar 45 guru yang masih dalam proses sertifikasi.
“Kalau target ini tercapai, sesuai janji Bapak Bupati, sekolah kami akan mendapat tambahan sekitar 600 unit Chromebook. Dengan begitu, standar sarana prasarana bisa terpenuhi,” tambahnya.
Pihak sekolah berencana memanfaatkan masa libur siswa untuk mempercepat proses sertifikasi para guru. Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, SMPN 1 Sukasada berharap segera menjadi Sekolah Rujukan Google pertama di Bali.