Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengancam menutup usaha yang mengalirkan limbah ke Pantai Labuan Sait, Desa Pecatu, Kuta Selatan. Aliran limbah dengan aroma menyengat itu sempat dikeluhkan warga dan viral di media sosial.
“Kemarin sudah kami minta DLHK (Dinas Lingkungan Hidup Badung) ngecek. Sudah ketemu titik sumbernya yang buang limbah,” kata Adi Arnawa saat ditemui di Puspem Badung, Kamis (8/5/2024).
Berdasarkan laporan yang diterima Adi, limbah yang dibuang ke got hingga mengalir ke saluran air di Pantai Labuan Sait itu bersumber dari salah satu restoran di Pecatu. Namun, Adi enggan menyebut restoran itu.
Tim DLHK Badung sebelumnya sudah berupaya mencari sumber pencemaran air itu sejak Senin (5/5/2025). Tim sempat mengalami kendala saat mencari manhole gorong-gorong yang bisa dibuka sehingga penelusuran dilanjutkan keesokan harinya.
Petugas lantas menyisir aliran yang bermuara ke Pantai Labuan Sait dengan mencari sumber pencemar melalui gorong-gorong. Setelah sumber limbah ditemukan, tim memutuskan menutup saluran air restoran itu.
Adi Arnawa menegaskan DLHK Badung sudah memberikan peringatan kepada pemilik usaha. Dia menyiapkan sanksi tegas jika pengusaha nekat mengulangi perbuatannya.
“Dinas LHK sudah kami minta untuk berikan peringatan. Kalau sampai diulang lagi ya sudah, kami tutup saja,” imbuh politikus PDIP itu.
Adi Arnawa meminta para pelaku usaha tertib menyediakan pengolahan limbahnya sendiri. Ia mewanti-wanti agar limbah itu dibuang sembarangan sehingga mencemarkan lingkungan.
“Tidak boleh ada lagi usaha yang membuang limbah ke got. Dia harus buat pengelolaan limbah sendiri di masing-masing usahanya, kalau di perumahan ya di perumahan masing-masing,” pungkas Adi.