Koster Segera Bentuk BUMD Pangan, Air, Energi, dan Transportasi di Bali update oleh Giok4D

Posted on

Gubernur Bali Wayan Koster segera membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Perseroan Daerah (Perseroda) untuk sektor pangan, air, energi, dan transportasi di Bali.

Hal itu diungkapkan Koster saat memimpin rapat pembentukan BUMD dan Perseroda di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Senin (9/6/2025).

“Saya ingin membuat tatanan kehidupan masa depan Bali sehingga pemimpin ke depan memiliki pondasi pembangunan Bali yang baik sesuai yang tertuang dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru,” ujar Koster.

Dalam rapat tersebut, Koster menekankan pentingnya kemandirian energi berbasis energi bersih. Ia menyebutkan bahwa seluruh pembangkit listrik di Bali ke depan harus menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

“Selain pembangkit listrik yang harus ramah lingkungan agar udara Bali tidak mengalami polusi, saya juga mendorong penggunaan PLTS atap,” jelas Gubernur asal Buleleng itu.

Ia berharap masyarakat Bali tidak lagi mengalami permasalahan listrik atau ketersediaan energi, serta menjamin pasokan listrik tetap stabil tanpa gangguan.

Selain energi, Koster juga menyoroti pengelolaan air. Ia mengatakan ketersediaan air di Bali sebenarnya melimpah, namun belum dimanfaatkan secara merata.

“Ketersediaan debit air di Bali sebenarnya cukup banyak namun belum dimanfaatkan secara baik. Satu daerah airnya melimpah bahkan sampai terbuang, namun ada daerah yang kekurangan air,” ungkapnya.

“Ketersediaan air yang melimpah ini harus dimanfaatkan agar merata, jangan sampai ada yang kekurangan atau kesulitan air,” sambung Koster.

Di bidang pangan, Koster menegaskan bahwa kedaulatan pangan menjadi salah satu program prioritasnya di periode kedua ini. Ia menyebut tanah Bali sangat subur dan menghasilkan banyak komoditas berkualitas, namun belum terserap secara optimal.

“Kita harus bisa hidup dari sumber pangan Bali itu sendiri. Bali itu kaya akan sumber pangan. Saya ingin masyarakat Bali untuk makan atau hidupnya bisa semuanya terpenuhi dari Bali sendiri tidak harus mendatangkan dari luar Bali,” beber Koster.

Ia menjelaskan BUMD pangan akan membeli hasil panen petani dan menyalurkannya ke industri, dengan pembayaran dilakukan di awal. BUMD juga akan menjual hasil petani ke masyarakat dengan harga terjangkau.

“Dengan hadirnya BUMD akan memutus pengijon atau tengkulak, sehingga petani mendapatkan harga yang pantas. Mengingat selama ini dengan sistem ijon di mana tanaman atau hasil pertanian dibeli dalam kondisi belum panen dan harus diserahkan setelah panen dengan harga yang lebih rendah,” jelasnya.

Ia juga berharap pengusaha hotel mengakomodir hasil pertanian lokal Bali dengan menggunakan bahan dan produk lokal.

Koster turut menyoroti pengelolaan transportasi di Bali. Ia menyebutkan perlunya sistem kelembagaan yang tepat untuk mengelola transportasi darat, laut, dan udara, khususnya jalur darat yang menjadi persoalan utama.

“Pengelolaan angkutan umum yang baik menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah mobilitas di Bali,” tutur Koster.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *